Orang Terkaya Ukraina Bakal Tuntut Rusia Usai Boncos Rp289,6 Triliun
Sabtu, 28 Mei 2022 - 13:08 WIB
KIEV - Orang terkaya Ukraina berencana menuntut Rusia atas kerugian yang dialaminya berkisar USD17 hingga USD20 miliar atau setara dengan Rp289,6 triliun (Kurs Rp14.484 per USD) usai pabrik baja miliknya di Kota Mariupol hancur luluh lantah.
Pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan berat akibat pemboman dan penembakan oleh serangan Rusia setelah pabrik itu menjadi benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan selatan. Illich Steel and Iron Works juga dimiliki oleh Rinat Akhmetov, yang rusak parah selama serangan Rusia di Mariupol.
"Kami pasti akan menuntut Rusia dan meminta kompensasi yang tepat untuk semua kerugian dan kehilangan dalam bisnis," ucap Akhmetov, yang memiliki pembuat baja Ukraina terbesar Metinvest kepada portal berita Ukraina mrpl.city dalam sebuah wawancara.
Ditanya berapa banyak uang yang hilang dari bisnis Metinvest karena kerusakan pada Azovstal dan Illich, dia berkata: "Biaya penggantian ... karena agresi Rusia adalah dari USD17 hingga USD20 miliar. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia."
Miliarder Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur bahkan sebelum perang Rusia Ukraina pecah. Ia juga terkena dampak pertempuran delapan tahun di timur Ukraina setelah separatis pro-Rusia mengambil alih petak-petak wilayah di sana.
Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan pasokan sesuai kontrak. Sementara SCM Group keuangan dan industri Akhmetov sedang membayar kewajiban utangnya, produsen listrik pribadinya DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya.
Akhmetov mengatakan dia tetap di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai. "Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," tambahnya.
Pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan berat akibat pemboman dan penembakan oleh serangan Rusia setelah pabrik itu menjadi benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan selatan. Illich Steel and Iron Works juga dimiliki oleh Rinat Akhmetov, yang rusak parah selama serangan Rusia di Mariupol.
"Kami pasti akan menuntut Rusia dan meminta kompensasi yang tepat untuk semua kerugian dan kehilangan dalam bisnis," ucap Akhmetov, yang memiliki pembuat baja Ukraina terbesar Metinvest kepada portal berita Ukraina mrpl.city dalam sebuah wawancara.
Ditanya berapa banyak uang yang hilang dari bisnis Metinvest karena kerusakan pada Azovstal dan Illich, dia berkata: "Biaya penggantian ... karena agresi Rusia adalah dari USD17 hingga USD20 miliar. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia."
Miliarder Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur bahkan sebelum perang Rusia Ukraina pecah. Ia juga terkena dampak pertempuran delapan tahun di timur Ukraina setelah separatis pro-Rusia mengambil alih petak-petak wilayah di sana.
Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan pasokan sesuai kontrak. Sementara SCM Group keuangan dan industri Akhmetov sedang membayar kewajiban utangnya, produsen listrik pribadinya DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya.
Akhmetov mengatakan dia tetap di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai. "Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," tambahnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda