PLN Operasikan PLTMH Kedelapan di Lombok Berkapasitas 2x275 KW
Rabu, 24 Juni 2020 - 12:00 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) kembali mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 2x275 kW yang mampu melistriki 520 pelanggan daya 900 VA. Berlokasi di Desa Buwun Sejati, Narmada, Lombok Barat, PLTMH Batu Bedil memanfaatkan aliran air di Sungai Sesaot untuk menghasilkan listriknya.
"PLTMH ini mulai dibangun di bulan Oktober 2015 dan menjadi PLTMH ke-delapan yang dioperasikan oleh PLN NTB," jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/6/2020).
Lokasi PLTMH yang lain tersebar di seluruh Lombok, yaitu terletak di Cakra, Sesaot, Pengga, Kukusan, Karang Bayan, Narmada dan Santong. Selain itu, PLN NTB juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Lombok Utara, yaitu di Koko Putih dan di Segara.
Rudi juga menegaskan bahwa di tengah tugas PLN untuk melistriki NTB, menghadirkan energi yang bersih dan ramah lingkungan adalah tantangan tersendiri untuk PLN.
(Baca Juga: PLN Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Indonesia Cukup)
Hal tersebut selaras dengan salah satu nilai transformasi yang saat ini sedang dilakukan di dalam lingkup PLN, yaitu green, di mana PLN harus berorientasi pada konsep penyediaan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB M Husni mengapresiasi upaya PLN yang terus meningkatkan kontribusi EBT di dalam pengoperasian pembangkitnya untuk menerangi NTB.
"Atas nama Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan selamat atas pengoperasian PLTMH Batu Bedil dan apresiasi tinggi untuk PLN NTB atas komitmen yang luar biasa dalam mendukung pencapaian target kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi, sebagaimana tertuang dalam RUEN dan RUED Provinsi NTB," jelas Husni.
Husni menyampaikan bahwa sesuai Undang Undang energi, target bauran energi untuk EBT secara nasional adalah sebesar 23% di tahun 2025. Dan salah satu langkah untuk memenuhi kebijakan pemerintah maupun provinsi NTB tersebut adalah dengan pengoperasian PLTMH Batu Bedil.
Ke depan, Husni berharap PLN NTB dapat lebih memanfaatkan tenaga listrik dari sumber-sumber energi terbarukan lainnya, terutama dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Hal ini sekaligus untuk mendukung salah satu program unggulan Provinsi NTB yaitu program ZERO WASTE.
Hingga bulan Juni 2020, komposisi kapasitas daya EBT untuk NTB adalah sebesar 38 MW, atau 11,5% dari total daya mampu yang dihasilkan oleh pembangkit. Dari total daya tersebut, sebesar 20,82 MW bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan selebihnya 17,57 MW merupakan pembangkit listrik yang menggunakan aliran air untuk membangkitkan tenaga listrik.
"PLTMH ini mulai dibangun di bulan Oktober 2015 dan menjadi PLTMH ke-delapan yang dioperasikan oleh PLN NTB," jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/6/2020).
Lokasi PLTMH yang lain tersebar di seluruh Lombok, yaitu terletak di Cakra, Sesaot, Pengga, Kukusan, Karang Bayan, Narmada dan Santong. Selain itu, PLN NTB juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Lombok Utara, yaitu di Koko Putih dan di Segara.
Rudi juga menegaskan bahwa di tengah tugas PLN untuk melistriki NTB, menghadirkan energi yang bersih dan ramah lingkungan adalah tantangan tersendiri untuk PLN.
(Baca Juga: PLN Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Indonesia Cukup)
Hal tersebut selaras dengan salah satu nilai transformasi yang saat ini sedang dilakukan di dalam lingkup PLN, yaitu green, di mana PLN harus berorientasi pada konsep penyediaan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB M Husni mengapresiasi upaya PLN yang terus meningkatkan kontribusi EBT di dalam pengoperasian pembangkitnya untuk menerangi NTB.
"Atas nama Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan selamat atas pengoperasian PLTMH Batu Bedil dan apresiasi tinggi untuk PLN NTB atas komitmen yang luar biasa dalam mendukung pencapaian target kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi, sebagaimana tertuang dalam RUEN dan RUED Provinsi NTB," jelas Husni.
Husni menyampaikan bahwa sesuai Undang Undang energi, target bauran energi untuk EBT secara nasional adalah sebesar 23% di tahun 2025. Dan salah satu langkah untuk memenuhi kebijakan pemerintah maupun provinsi NTB tersebut adalah dengan pengoperasian PLTMH Batu Bedil.
Ke depan, Husni berharap PLN NTB dapat lebih memanfaatkan tenaga listrik dari sumber-sumber energi terbarukan lainnya, terutama dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Hal ini sekaligus untuk mendukung salah satu program unggulan Provinsi NTB yaitu program ZERO WASTE.
Hingga bulan Juni 2020, komposisi kapasitas daya EBT untuk NTB adalah sebesar 38 MW, atau 11,5% dari total daya mampu yang dihasilkan oleh pembangkit. Dari total daya tersebut, sebesar 20,82 MW bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan selebihnya 17,57 MW merupakan pembangkit listrik yang menggunakan aliran air untuk membangkitkan tenaga listrik.
(fai)
tulis komentar anda