Strategi Kementan Urus Stabilitas Gula Pasir Tuai Pujian
Minggu, 26 April 2020 - 11:38 WIB
JAKARTA - Harga gula pasir putih di pasaran selama beberapa pekan terakhir, khususnya jelang Ramadhan, terpantau mengalami lonjakan. Tercatat, rata-rata harga gula pasir putih yakni di kisaran Rp18.500-Rp 20.000 per Kg.
Terkait situasi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan berbagai upaya taktis guna menstabilkan harga gula pasir putih sekaligus menjamin ketersediaannya di pasaran.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sejak awal April telah meminta agar pabrikan gula rafinasi juga ikut memproduksi gula pasir putih yang bisa dikonsumsi masyarakat.
Kemudian, sebanyak 250.000 ton gula pasir putih juga telah digelontorkan Kementan ke pasaran. Selain itu, Kementan juga bersinergi dengan instansi pemerintah lainnya menggelar Operasi Pasar (OP).
Kinerja Kementan itu pun mendapat tanggapan dari mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. Menurut dia, meskipun secara khusus tugas kerja Kementan tidak bertanggung jawab penuh terhadap urusan stabilitas harga, namun hal itu tidak dijadikan batasan.
“Soal harga, sebetulnya tidak jadi kewenangan Kementan juga. Tapi ini kan menyangkut kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, kiranya Kementan juga telah tepat,” ujar Bungaran dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
Guru Besar Ekonomi Pertanian IPB itu menjelaskan, posisi kinerja Kementan lebih utama pada menjaga ketersediaan pangan ke masyarakat. Caranya dengan memastikan pasokan dan produksi komoditas pangan lancar.
“Tapi Kementan tidak tinggal diam nyatanya. Peran Kementan ikut dalam menjaga stabilitas harga gula pasir dan stoknya harus diapresiasi. Menunjukkan bahwa terkait kebutuhan pangan masyarakat, Kementan tetap tanggung jawab,” kata dia.
Terkait situasi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan berbagai upaya taktis guna menstabilkan harga gula pasir putih sekaligus menjamin ketersediaannya di pasaran.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sejak awal April telah meminta agar pabrikan gula rafinasi juga ikut memproduksi gula pasir putih yang bisa dikonsumsi masyarakat.
Kemudian, sebanyak 250.000 ton gula pasir putih juga telah digelontorkan Kementan ke pasaran. Selain itu, Kementan juga bersinergi dengan instansi pemerintah lainnya menggelar Operasi Pasar (OP).
Kinerja Kementan itu pun mendapat tanggapan dari mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. Menurut dia, meskipun secara khusus tugas kerja Kementan tidak bertanggung jawab penuh terhadap urusan stabilitas harga, namun hal itu tidak dijadikan batasan.
“Soal harga, sebetulnya tidak jadi kewenangan Kementan juga. Tapi ini kan menyangkut kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, kiranya Kementan juga telah tepat,” ujar Bungaran dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
Guru Besar Ekonomi Pertanian IPB itu menjelaskan, posisi kinerja Kementan lebih utama pada menjaga ketersediaan pangan ke masyarakat. Caranya dengan memastikan pasokan dan produksi komoditas pangan lancar.
“Tapi Kementan tidak tinggal diam nyatanya. Peran Kementan ikut dalam menjaga stabilitas harga gula pasir dan stoknya harus diapresiasi. Menunjukkan bahwa terkait kebutuhan pangan masyarakat, Kementan tetap tanggung jawab,” kata dia.
(ind)
tulis komentar anda