Soal Harga Telur Masih Tinggi, Mendag Zulhas: Masih Banyak Utang Tuh Peternak Kita
Sabtu, 25 Juni 2022 - 14:49 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan ( Mendag ) Zulkifli Hasan memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/20220. Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Zulhas mampir di salah satu kios penjual telur ayam.
Asih, pedagang telur, menjelaskan harga telur masih berada di angka Rp28.000 per kilogram. Saat Asih mengeluhkan harga telur yang masih tinggi, Zulhas mengatakan bahwa peternak masih banyak utang, jadi dalam sebulan terakhir mendapatkan untung tidak masalah.
"Gini ibu-ibu, kemarin dua tahun peternak kita itu rugi, ayamnya gak dibeli telurnya gak dibeli, pandemi kan. Ini baru sebulan untung sedikit kan boleh, masih banyak utang tuh peternak kita, terus lama-lama tutup dia gak jualan lagi," kata Mendag Zulkifli.
Asih juga mengungkapkan beberapa pembeli mengeluh karena harga telur tak kunjung turun, namun Mendag Zulhas meminta para pembeli juga mendengarkan keluhan peternak ayam.
"Kadang-kadang yang beli ngeluh, tapi bilang, dengerin juga dong keluhan peternak ayam," tegas Zulhas.
Mendag Zulhas menyebut kenaikan harga telur untuk menutupi kerugian selama dua tahun akibat pandemi. Ia juga meminta agar hal itu bisa dimaklumi.
"Nah sekarang harga-harga memang ada kenaikan sedikit seperti telur. Dulunya sebelum puasa 24 ribu 26 ribu, kemarin 29 ribu, sekarang 28 ribu, turun seribu tapi masih tinggi. Saya berharap ini bisa dimaklumi, karena peternak ayam, petelur, dua tahun lebih rugi. Jadi kalau sebulan ini nutupin kerugian yang kemarin, saya kira wajar," paparnya.
Baca Juga
Asih, pedagang telur, menjelaskan harga telur masih berada di angka Rp28.000 per kilogram. Saat Asih mengeluhkan harga telur yang masih tinggi, Zulhas mengatakan bahwa peternak masih banyak utang, jadi dalam sebulan terakhir mendapatkan untung tidak masalah.
"Gini ibu-ibu, kemarin dua tahun peternak kita itu rugi, ayamnya gak dibeli telurnya gak dibeli, pandemi kan. Ini baru sebulan untung sedikit kan boleh, masih banyak utang tuh peternak kita, terus lama-lama tutup dia gak jualan lagi," kata Mendag Zulkifli.
Asih juga mengungkapkan beberapa pembeli mengeluh karena harga telur tak kunjung turun, namun Mendag Zulhas meminta para pembeli juga mendengarkan keluhan peternak ayam.
"Kadang-kadang yang beli ngeluh, tapi bilang, dengerin juga dong keluhan peternak ayam," tegas Zulhas.
Mendag Zulhas menyebut kenaikan harga telur untuk menutupi kerugian selama dua tahun akibat pandemi. Ia juga meminta agar hal itu bisa dimaklumi.
"Nah sekarang harga-harga memang ada kenaikan sedikit seperti telur. Dulunya sebelum puasa 24 ribu 26 ribu, kemarin 29 ribu, sekarang 28 ribu, turun seribu tapi masih tinggi. Saya berharap ini bisa dimaklumi, karena peternak ayam, petelur, dua tahun lebih rugi. Jadi kalau sebulan ini nutupin kerugian yang kemarin, saya kira wajar," paparnya.
(uka)
tulis komentar anda