Menkeu Sebut Milenial Makin Susah Punya Rumah, Ini Kata Pengembang
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 11:21 WIB
Ilustrasi kamar apartemen. Foto/Ist
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui kebutuhan tempat tinggal di Indonesia masih menjadi tantangan dan hal ini harus dicarikan solusinya bersama semua pemangku kepentingan.
Menkeu saat berbicara dalam webinar Road to G20 - Securitization Summit 2022, Rabu (6/6) mengatakan, generasi milenial makin sulit memiliki rumah lantaran kenaikan harga hunian yang tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan mereka.
“Indonesia demografinya masih relatif muda, generasi muda ini akan berumah tangga dan membutuhkan rumah. Tapi, mereka cannot afford untuk mendapatkan rumah. Mereka butuh, tapi cannot afford karena purchasing power mereka dibandingkan harga rumahnya yang lebih tinggi,” ujarnya.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, harga rumah setiap tahun memang meningkat. Namun, pada tahun ini harga rumah juga ditambah dengan kenaikan harga material pembangunan.
"Memang rerata kenaikan harga rumah yang terus meningkat, di kisaran 2% tahun ini dan ditambah kenaikan harga material bangunan menjadikan tantangan tersendiri untuk generasi muda memiliki rumah," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Senin (11/7).
Sementara itu, sulitnya memiliki hunian di Indonesia membuat PT Hocky Anwa Lestari memberikan kemudahan untuk para milenial yang ingin memiliki hunian nyaman.
Direktur PT Hocky Anwa Lestari Kelly Maria Emmanuella Andwa memahami kekhawatiran para milenial akan masa depannya dalam mendapatkan hunian. Tingginya harga properti juga membuat milenial kesulitan dalam mengumpulkan uang muka atau Down Payment (DP).
“Statement dari Menteri Sri Mulyani mengatakan bahwa milenial terancam tidak bisa memiliki hunian, karena semakin tingginya harga properti. Kami sebagai developer Indonesia ingin membantu para milenial untuk bisa memiliki hunian yang nyaman, aman, serta memiliki hunian dengan lokasi yang strategis,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/8/2022).
Menkeu saat berbicara dalam webinar Road to G20 - Securitization Summit 2022, Rabu (6/6) mengatakan, generasi milenial makin sulit memiliki rumah lantaran kenaikan harga hunian yang tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan mereka.
“Indonesia demografinya masih relatif muda, generasi muda ini akan berumah tangga dan membutuhkan rumah. Tapi, mereka cannot afford untuk mendapatkan rumah. Mereka butuh, tapi cannot afford karena purchasing power mereka dibandingkan harga rumahnya yang lebih tinggi,” ujarnya.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, harga rumah setiap tahun memang meningkat. Namun, pada tahun ini harga rumah juga ditambah dengan kenaikan harga material pembangunan.
"Memang rerata kenaikan harga rumah yang terus meningkat, di kisaran 2% tahun ini dan ditambah kenaikan harga material bangunan menjadikan tantangan tersendiri untuk generasi muda memiliki rumah," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Senin (11/7).
Sementara itu, sulitnya memiliki hunian di Indonesia membuat PT Hocky Anwa Lestari memberikan kemudahan untuk para milenial yang ingin memiliki hunian nyaman.
Direktur PT Hocky Anwa Lestari Kelly Maria Emmanuella Andwa memahami kekhawatiran para milenial akan masa depannya dalam mendapatkan hunian. Tingginya harga properti juga membuat milenial kesulitan dalam mengumpulkan uang muka atau Down Payment (DP).
“Statement dari Menteri Sri Mulyani mengatakan bahwa milenial terancam tidak bisa memiliki hunian, karena semakin tingginya harga properti. Kami sebagai developer Indonesia ingin membantu para milenial untuk bisa memiliki hunian yang nyaman, aman, serta memiliki hunian dengan lokasi yang strategis,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/8/2022).
tulis komentar anda