Mendag Bilang Jangan Ributkan Harga Telur, Pedagang Pasar Teriak: Tertinggi dalam 5 Tahun
Selasa, 23 Agustus 2022 - 23:28 WIB
JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan ( Mendag ) yang mengatakan, kenaikan harga telur ayam tidak perlu diributkan. Namun menurut para pedagang pasar, kenaikan ini perlu menjadi perhatian.
Diketahui, kenaikan harga telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27.000 menuju Rp29.000, kemudian Rp30.000 bahkan sekarang sampai ke Rp32.000 per kilo.
"Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementrian Perdagangan bekerja. Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan bukan lari dari persoalan," ucap Ketua Umum DPP Ikappi, Abdullah Mansuri melalui pernyataan resminya yang dikutip oleh MPI, Selasa (23/8/2022).
Ikappi meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan dan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan. Upaya-upaya yang diharapkan adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi.
Lalu langkah apa yang harus dilakukan ke depan, bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut. "Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya, jika tinggi harganya maka jadi masalah. "Kami harap persoalan telur ini dapat selesai dalam waktu yang singkat," tutupnya.
Diketahui, kenaikan harga telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27.000 menuju Rp29.000, kemudian Rp30.000 bahkan sekarang sampai ke Rp32.000 per kilo.
"Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementrian Perdagangan bekerja. Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan bukan lari dari persoalan," ucap Ketua Umum DPP Ikappi, Abdullah Mansuri melalui pernyataan resminya yang dikutip oleh MPI, Selasa (23/8/2022).
Ikappi meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan dan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan. Upaya-upaya yang diharapkan adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi.
Lalu langkah apa yang harus dilakukan ke depan, bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut. "Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya, jika tinggi harganya maka jadi masalah. "Kami harap persoalan telur ini dapat selesai dalam waktu yang singkat," tutupnya.
(akr)
tulis komentar anda