Pindad dan BPPT Kolaborasi Bangun Mobile Laboratorium COVID BSL 2
Jum'at, 03 Juli 2020 - 15:41 WIB
BANDUNG - PT Pindad (Persero) menjalin kerjasama dengan BPPT untuk pengembangan mobile laboratorium bio safety level 2 (BSL-2) berbasis kendaraan bus. Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pindad, Abraham Mose dan Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Wahyu Widodo Pandoe disaksikan oleh Kepala BPPT, Hammam Riza dan Direksi Pindad.
Ruang lingkup PKS meliputi penyusunan detail engineering design, manufaktur prototype, melakukan pengujian, dan pengembangan produk. Abraham Mose dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama itu dalam rangka membangun Lab Mobile (BSL-2) yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemic Covid-19.
“Pembangunan mobile laboratory merupakan terobosan yang sangat baik, melihat kondisi saat ini sehingga pengerjaannya harus segera dilaksanakan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak. Kita akan push internal Pindad supaya mempercepat produksinya,” ujar Abraham dalam siaran persnya, Jumat (3/7/2020).
( )
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya dalam membangun inovasi anak negeri untuk percepatan penanganan Covid-19. Dia menerangkan, Covid-19 membutuhkan proses untuk ditangani, dicegah, diputus rantai penyebarannya melalui pengujian sampel Swab yang kita kenal dengan PCR test.
“Untuk melaksanakan PCR test ini kita membutuhkan sarana laboratorium untuk melaksanakan testing dan tracing terutama daerah yang menjadi epicentrum dan jauh yang selama ini butuh waktu untuk hasil pengujiannya 7 - 14 hari,” ujar Hammam Riza.
“Lab Mobile (BSL-2) mengikuti standard dari WHO dan Kementerian Kesehatan yang menjamin kemanannya, akurat dan harus bisa tersertifikasi. Alhamdulillah model pertamanya sudah digunakan untuk pengujian PCR secara massal yang kemarin juga dihadiri oleh Kasad, Jenderal TNI Andika Perkasa," beber dia.
BPPT, kata dia, ingin melakukan hilirasi dan membutuhkan mitra terpercaya yang memiliki kemampuan yaitu Pindad. Dia berharap, kemampuan Pindad dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Lab Mobile (BSL-2) yang kemudian rencananya akan disebar di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
Ruang lingkup PKS meliputi penyusunan detail engineering design, manufaktur prototype, melakukan pengujian, dan pengembangan produk. Abraham Mose dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama itu dalam rangka membangun Lab Mobile (BSL-2) yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemic Covid-19.
“Pembangunan mobile laboratory merupakan terobosan yang sangat baik, melihat kondisi saat ini sehingga pengerjaannya harus segera dilaksanakan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak. Kita akan push internal Pindad supaya mempercepat produksinya,” ujar Abraham dalam siaran persnya, Jumat (3/7/2020).
( )
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya dalam membangun inovasi anak negeri untuk percepatan penanganan Covid-19. Dia menerangkan, Covid-19 membutuhkan proses untuk ditangani, dicegah, diputus rantai penyebarannya melalui pengujian sampel Swab yang kita kenal dengan PCR test.
“Untuk melaksanakan PCR test ini kita membutuhkan sarana laboratorium untuk melaksanakan testing dan tracing terutama daerah yang menjadi epicentrum dan jauh yang selama ini butuh waktu untuk hasil pengujiannya 7 - 14 hari,” ujar Hammam Riza.
“Lab Mobile (BSL-2) mengikuti standard dari WHO dan Kementerian Kesehatan yang menjamin kemanannya, akurat dan harus bisa tersertifikasi. Alhamdulillah model pertamanya sudah digunakan untuk pengujian PCR secara massal yang kemarin juga dihadiri oleh Kasad, Jenderal TNI Andika Perkasa," beber dia.
BPPT, kata dia, ingin melakukan hilirasi dan membutuhkan mitra terpercaya yang memiliki kemampuan yaitu Pindad. Dia berharap, kemampuan Pindad dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Lab Mobile (BSL-2) yang kemudian rencananya akan disebar di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda