Andi Afdal Tekankan Pentingnya Peran DEI dalam Mendorong Bisnis Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum BPJS Kesehatan, Dr. dr. Andi Afdal, M.B.A., AAK, dalam pemaparannya pada Indonesia Human Capital & Beyond Summit 2024, mendorong berbagai inisiatif konkret yang telah dan terus dilakukan oleh BPJS Kesehatan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif dan adil.
Event prestisius tahunan ini mengusung tema "A Force for Greater Good in Human Development Toward Indonesia Emas 2045," dengan fokus pada pembangunan SDM yang berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Forum ini dihadiri oleh para pakar nasional dan internasional yang kompeten dalam dunia SDM untuk membahas strategi dan inovasi dalam pengembangan SDM yang lebih baik.
Diversity, Equity, and Inclusion (DEI): Lebih dari Sekadar Angka Dalam gelaran kegiatan ini, Andi Afdal (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan) menyoroti pentingnya peran DEI dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Melalui materi presentasinya, "From ROI to DEI, Why Diversity Makes Your Business Better", beliau menekankan bahwa keberagaman dalam sebuah organisasi tidak hanya sekedar angka, tetapi juga merupakan investasi yang menguntungkan. "DEI bukan hanya tren semata, tetapi merupakan fondasi bagi bisnis yang tangguh dan inovatif," ujar Andi Afdal.
Lebih lanjut, DEI dapat mendorong lingkungan kerja yang inklusif sehingga dapat memaksimalkan potensi seluruh karyawan serta memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Mendorong Kepemimpinan Perempuan
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menunjukkan keseriusannya dalam mendorong partisipasi perempuan di level kepemimpinan. Hingga saat ini, 62 dari 126 Kepala Kantor Cabang (49,21%) adalah perempuan, mencerminkan komitmen kuat untuk menciptakan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Andi Afdal menekankan bahwa keterlibatan perempuan dalam posisi strategis merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, di mana SDM yang beragam dan inklusif menjadi kunci utama.
BPJS Kesehatan juga telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pengembangan SDM yang inklusif. Melalui pemanfaatan Learning Management System (LMS) dan program WAJAR PATUH, BPJS Kesehatan memberikan peluang yang sama bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi, termasuk kemampuan kepemimpinan. Selain itu, penerapan Flexible Working Arrangements memberikan fleksibilitas bagi karyawan, khususnya bagi perempuan yang memiliki peran ganda sebagai profesional dan ibu rumah tangga.
"Inisiatif-inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi seluruh karyawan," ujar Andi Afdal. "Kami percaya bahwa DEI adalah kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045."
Kehadiran Andi Afdal membawa perspektif strategis dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia di organisasi besar seperti BPJS Kesehatan. Dengan mengelola seluruh kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia khususnya pada bidang SDM dan Umum, Andi Afdal memiliki pengalaman nyata dalam menerapkan kebijakan DEI yang terbukti berdampak pada optimalisasi pelayanan publik.
Kebijakan yang telah diterapkan tersebut dapat menjadi inspirasi yang relevan bagi berbagai organisasi, baik sektor publik maupun swasta, yang berupaya meningkatkan kinerja melalui strategi SDM yang inklusif.
Event prestisius tahunan ini mengusung tema "A Force for Greater Good in Human Development Toward Indonesia Emas 2045," dengan fokus pada pembangunan SDM yang berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Forum ini dihadiri oleh para pakar nasional dan internasional yang kompeten dalam dunia SDM untuk membahas strategi dan inovasi dalam pengembangan SDM yang lebih baik.
Diversity, Equity, and Inclusion (DEI): Lebih dari Sekadar Angka Dalam gelaran kegiatan ini, Andi Afdal (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan) menyoroti pentingnya peran DEI dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Melalui materi presentasinya, "From ROI to DEI, Why Diversity Makes Your Business Better", beliau menekankan bahwa keberagaman dalam sebuah organisasi tidak hanya sekedar angka, tetapi juga merupakan investasi yang menguntungkan. "DEI bukan hanya tren semata, tetapi merupakan fondasi bagi bisnis yang tangguh dan inovatif," ujar Andi Afdal.
Lebih lanjut, DEI dapat mendorong lingkungan kerja yang inklusif sehingga dapat memaksimalkan potensi seluruh karyawan serta memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Mendorong Kepemimpinan Perempuan
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menunjukkan keseriusannya dalam mendorong partisipasi perempuan di level kepemimpinan. Hingga saat ini, 62 dari 126 Kepala Kantor Cabang (49,21%) adalah perempuan, mencerminkan komitmen kuat untuk menciptakan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Andi Afdal menekankan bahwa keterlibatan perempuan dalam posisi strategis merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, di mana SDM yang beragam dan inklusif menjadi kunci utama.
BPJS Kesehatan juga telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pengembangan SDM yang inklusif. Melalui pemanfaatan Learning Management System (LMS) dan program WAJAR PATUH, BPJS Kesehatan memberikan peluang yang sama bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi, termasuk kemampuan kepemimpinan. Selain itu, penerapan Flexible Working Arrangements memberikan fleksibilitas bagi karyawan, khususnya bagi perempuan yang memiliki peran ganda sebagai profesional dan ibu rumah tangga.
"Inisiatif-inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi seluruh karyawan," ujar Andi Afdal. "Kami percaya bahwa DEI adalah kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045."
Kehadiran Andi Afdal membawa perspektif strategis dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia di organisasi besar seperti BPJS Kesehatan. Dengan mengelola seluruh kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia khususnya pada bidang SDM dan Umum, Andi Afdal memiliki pengalaman nyata dalam menerapkan kebijakan DEI yang terbukti berdampak pada optimalisasi pelayanan publik.
Kebijakan yang telah diterapkan tersebut dapat menjadi inspirasi yang relevan bagi berbagai organisasi, baik sektor publik maupun swasta, yang berupaya meningkatkan kinerja melalui strategi SDM yang inklusif.
(nng)