Dorong Lahirnya Unicorn, 5 Modal Ventura BUMN Suntik Dana ke 336 Startup

Senin, 26 September 2022 - 13:44 WIB
Sebanyak 336 perusahaan rintisan atau startup mendapat suntikan pendanaan dari Modal Ventura BUMN. Ilustrasi foto/pexels/kindel media
JAKARTA - Sebanyak 336 perusahaan rintisan atau startup mendapat suntikan pendanaan dari Modal Ventura atau Venture Capital milik perusahaan negara atau BUMN .

Perusahaan tersebut adalah Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, 336 startup tersebut semula merupakan Soonicorn (soon to be unicorn) yang kini menjelma menjadi unicorn. Hal ini disampaikan Erick kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan BUMN Startup Day 2022.

"Kalau Bapak ingat juga bagaimana sejak awal BUMN sudah mempunyai Telkom ada Telkomsel, dan yang terakhir BNI juga saya minta untuk membuat Venture Capital, yang ada di bawah ini sudah berinvestasi kepada 336 startup, yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi unicorn," ujarnya, Senin (26/9/2022).





Kementerian BUMN memang mewadahi perusahaan rintisan melalui Merah Putih Fund yang sudah diresmikan Jokowi beberapa waktu lalu. Erick memastikan pendanaan Merah Putih Fund difokuskan kepada Soonicorn agar menjadi unicorn.

Merah Putih Fund merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN untuk mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn, melalui kolaborasi bisnis dan modal. Selain itu, juga membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor.

Merah Putih Fund dikelola oleh lima venture capital BUMN dan menggalang dana USD300 juta untuk tahap pertama dari sejumlah BUMN.



Erick menyebut Soonicorn yang menerima suntikan dana dari Merah Putih Fund dan menjadi unicorn tetap beroperasi di Indonesia, kepemilikannya adalah warga Indonesia, dan bisa mencatatkan sahamnya di pasar modal Tanah Air.

Kementerian BUMN juga akan mendukung mereka agar bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang diharapkan dapat menarik minat dari komunitas investor global.

"Karena itu Merah Putih Fund kita hadir kita masuk ke investasi, di situ tetapi dengan catatan founder-nya orang Indonesia, perusahaannya harus beroperasi di Indonesia, dan bayar pajak di Indonesia, dan bisa tentunya diprioritaskan untuk go public di Indonesia," bebernya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More