Potensi Aspal Buton Capai 662 Juta Ton, Jokowi Bakal Setop Impor di 2024
Selasa, 27 September 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kembali membuat gebrakan. Jokowi menegaskan akan menyetop impor aspal sebab potensi yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, dinilai sangat besar. Rencana penghentian impor itu akan dilakukan pada 2024.
“Tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” tegas Presiden dalam keterangannya Selasa (27/9/2022).
Jokowi pun meminta jajarannya untuk melakukan pengolahan aspal yang dikerjakan di Kabupaten Buton melalui berbagai skema kerja sama, baik dari BUMN maupun pihak swasta. Pihak asing juga diperkenankan menjadi mitra sepanjang memberikan nilai tambah.
“Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silakan, BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton,” jelasnya.
Kepala Negara menyebut jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan mencapai 5 juta ton per tahun. Padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton.
“Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini,” jelasnya.
Presiden berharap agar potensi besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.
"Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang, bukan tambang," tandas Presiden.
Baca Juga
“Tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” tegas Presiden dalam keterangannya Selasa (27/9/2022).
Jokowi pun meminta jajarannya untuk melakukan pengolahan aspal yang dikerjakan di Kabupaten Buton melalui berbagai skema kerja sama, baik dari BUMN maupun pihak swasta. Pihak asing juga diperkenankan menjadi mitra sepanjang memberikan nilai tambah.
“Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silakan, BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton,” jelasnya.
Kepala Negara menyebut jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan mencapai 5 juta ton per tahun. Padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton.
“Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini,” jelasnya.
Presiden berharap agar potensi besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.
"Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang, bukan tambang," tandas Presiden.
(uka)
tulis komentar anda