Survei Bank Indonesia: Inflasi Juli 2020 Diprediksi 0,04%
Jum'at, 03 Juli 2020 - 18:49 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi bulan Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,04% secara bulanan (month of month /mtm) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya. Prakiraan tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pekan pertama bulan ini.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,13% dan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,69%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar 0,06% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,02% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm). (Baca : Daging Ayam dan Telur Biang Kerok Inflasi Juni 2020 )
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,06% (mtm). "Lalu bawang putih dan jeruk masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, gula pasir dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm)," kata Perry di Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Perry menyatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. (Baca juga : Respons Jokowi Terkait Status Indonesia Naik Kelas )
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," jelasnya.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,13% dan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,69%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar 0,06% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,02% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm). (Baca : Daging Ayam dan Telur Biang Kerok Inflasi Juni 2020 )
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,06% (mtm). "Lalu bawang putih dan jeruk masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, gula pasir dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm)," kata Perry di Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Perry menyatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. (Baca juga : Respons Jokowi Terkait Status Indonesia Naik Kelas )
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," jelasnya.
(ind)
tulis komentar anda