Permintaan Energi di ASEAN Akan Meningkat 3 Kali Lipat di 2050

Rabu, 28 September 2022 - 21:18 WIB
Transisi energi perlu terus di dorong di tengah peningkatan permintaan energi masa depan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - ASEAN Centre for Energy (ACE) mengeluarkan laporan prospek energi ASEAN edisi ke-7 (The 7th ASEAN Energy Outlook/ AEO7) pada 40th ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM).

Duta Besar Jerman untuk Kamboja, Stefan Messerer mengatakan bahwa publikasi tersebut berfungsi untuk mendukung realisasi ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) melalui empat jalur berbeda hingga tahun 2050 untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Stefan mengatakan pertumbuhan permintaan energi di ASEAN akan terus meningkat hingga 2050, diperkirakan sekitar tiga kali lipat dari tahun 2020. Bahan bakar fosil tetap menjadi komponen terbesar dari sistem energi.



"Tanpa upaya yang signifikan, kawasan ini dapat menjadi net importir gas pada tahun 2025 dan net importir batubara pada tahun 2039. Transisi energi yang aman dan tangguh adalah kuncinya," kata Stefan dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).



Dia menuturkan, upaya ASEAN saat ini menunjukan bahwa pangsa Energi Baru dan Terbarukan (EBT) akan mengungguli target kapasitas terpasang sebesar 2,9% pada tahun 2025. Sebaliknya,bagian EBT dalam total pasokan energi akan berkurang sebesar 5,5% dan pengurangan intensitas energi berkurang sebesar 2,8%.

"Skenario LCO menyoroti upaya alternatif diatas tahun 2025 yang hemat biaya, dimana sistem pembangkit listrik dapat menelan biaya 174,7 miliar USD lebih rendah dari skenario target regional tahun 2021-2050

hal itu tak lain ialah untuk mengamankan wilayah yang dianggap sebagai jaringan listrik ASEAN dan sistem penyimpanan baterai dan energi," tuturnya.

Selain itu, penerapan EBT yang kuat dalam skenario, kata dia, kebijakan regional akan menghasilkan emisi sebesar 4,3 tCO2e/kapita (25% lebih rendah dari baseline), 5,5 juta pekerjaan pada tahun 2050, dan 8,8 juta hektar lahan yang dibutuhkan untuk biofuel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More