Komitmen Tingkatkan SDM Perkapalan Nasional, Kemenperin Gelar Pelatihan Kapal
Rabu, 05 Oktober 2022 - 12:11 WIB
JAKARTA - Demi mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional, Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) berupaya meningkatkan penyediaan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten. Salah satunya, melalui pelatihan ‘The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project.’
Pelatihan ini diselenggarakan BPSDMI Kemenperin, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, JICA, IPERINDO dan PT Kampuh Welding Indonesia. Pelatihan dilaksanakan dengan Sistem 3 in 1, yang terdiri atas pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan.
Pelatihan dilaksanakan di Gedung PIDI selama 20 hari yang terbagi dalam 2 fase. Fase pertama, 3-14 Oktober dan fase kedua 21 November–2 Desember, serta diikuti 20 peserta yang berasal dari industri galangan kapal di seluruh Indonesia.
“Industri perkapalan merupakan salah satu sektor industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan karena berperan strategis dalam memenuhi moda transportasi laut dan mendukung akselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan di Indonesia,” ucap Kepala BPSDMI, Arus Gunawan dalam pembukaan pelatihan bertajuk ‘The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project’, tersebut.
Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, lanjut Arus, industri galangan kapal dalam negeri masih memiliki kendala dalam memenuhi order pembangunan kapal dalam negeri.
Salah satunya, belum efisiennya prosedur dan tahapan pembangunan kapal, serta belum maksimalnya penerapan quality control dan assurance atas kapal yang dibangun.
“Oleh karena itu, Kemenperin melalui BPSDMI terus mendukung upaya penyediaan SDM yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional,” terang Arus Gunawan.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Bidang SDM, Mohammad Moenir mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk modernisasi galangan-galangan kapal di Indonesia. Karena masih ada gap antara galangan kapal di dalam negeri dengan di luar negeri, baik dalam hal kualitas produksi maupun waktu dan biaya pembangunan kapal.
Pelatihan ini diselenggarakan BPSDMI Kemenperin, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, JICA, IPERINDO dan PT Kampuh Welding Indonesia. Pelatihan dilaksanakan dengan Sistem 3 in 1, yang terdiri atas pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan.
Baca Juga
Pelatihan dilaksanakan di Gedung PIDI selama 20 hari yang terbagi dalam 2 fase. Fase pertama, 3-14 Oktober dan fase kedua 21 November–2 Desember, serta diikuti 20 peserta yang berasal dari industri galangan kapal di seluruh Indonesia.
“Industri perkapalan merupakan salah satu sektor industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan karena berperan strategis dalam memenuhi moda transportasi laut dan mendukung akselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan di Indonesia,” ucap Kepala BPSDMI, Arus Gunawan dalam pembukaan pelatihan bertajuk ‘The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project’, tersebut.
Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, lanjut Arus, industri galangan kapal dalam negeri masih memiliki kendala dalam memenuhi order pembangunan kapal dalam negeri.
Salah satunya, belum efisiennya prosedur dan tahapan pembangunan kapal, serta belum maksimalnya penerapan quality control dan assurance atas kapal yang dibangun.
“Oleh karena itu, Kemenperin melalui BPSDMI terus mendukung upaya penyediaan SDM yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional,” terang Arus Gunawan.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Bidang SDM, Mohammad Moenir mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk modernisasi galangan-galangan kapal di Indonesia. Karena masih ada gap antara galangan kapal di dalam negeri dengan di luar negeri, baik dalam hal kualitas produksi maupun waktu dan biaya pembangunan kapal.
tulis komentar anda