Vaksin IndoVac Belum Siap Didistribusikan ke Daerah yang Kekurangan Vaksin Covid-19
Kamis, 27 Oktober 2022 - 10:45 WIB
JAKARTA - Pemerintah berupaya mengatasi kelangkaan vaksin Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah. Adapun vaksin BUMN atau IndoVac buatan dalam negeri juga belum siap didistribusikan ke daerah.
Direktur Utama PT Bio Farma (Tbk) Honesti Basyir menjelaskan, vaksin IndoVac masih dalam tahap uji stabilitas sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Tahap tersebut dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) usai memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
"Memang kita baru produksi, setelah EUA dikeluarkan. Vaksin ini kalau kita produksi nggak bisa langsung didistribusikan," paparnya dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (27/10/2022).
Sebagai informasi, saat ini jumlah vaksin buatan anak bangsa yang diproduksi Bio Farma baru mencapai 1,7 juta dosis dari target produksi 20 juta dosis hingga akhir 2022. Dari 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis BPOM.
"Jumat pekan lalu kami mendapat rilis 300.00 dosis oleh BPOM. Ini yang dikomunikasikan ke Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat adanya kelangkaan vaksin Covid-19 di beberapa daerah. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah kembali mendatangkan vaksin Pfizer sebanyak 5 juta dosis dan saat ini tengah dilakukan pengujian oleh BPOM.
"Vaksin hibah Pfizer sudah tiba di Indonesia sebanyak 5 juta dosis, di mana saat ini sedang dilakukan pengujian di BPOM,” kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Rencananya, vaksin impor tersebut akan mulai didistribusikan ke sejumlah daerah yang mengalami kelangkaan vaksin.
“Pada akhir minggu ini rencananya bisa didistribusikan ke seluruh provinsi yang beberapa waktu yang lalu beberapa provinsi atau kabupaten yang terjadi kelangkaan menipisnya stok bahkan ada yang kosong," ungkapnya.
Direktur Utama PT Bio Farma (Tbk) Honesti Basyir menjelaskan, vaksin IndoVac masih dalam tahap uji stabilitas sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Tahap tersebut dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) usai memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
"Memang kita baru produksi, setelah EUA dikeluarkan. Vaksin ini kalau kita produksi nggak bisa langsung didistribusikan," paparnya dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (27/10/2022).
Sebagai informasi, saat ini jumlah vaksin buatan anak bangsa yang diproduksi Bio Farma baru mencapai 1,7 juta dosis dari target produksi 20 juta dosis hingga akhir 2022. Dari 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis BPOM.
"Jumat pekan lalu kami mendapat rilis 300.00 dosis oleh BPOM. Ini yang dikomunikasikan ke Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat adanya kelangkaan vaksin Covid-19 di beberapa daerah. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah kembali mendatangkan vaksin Pfizer sebanyak 5 juta dosis dan saat ini tengah dilakukan pengujian oleh BPOM.
"Vaksin hibah Pfizer sudah tiba di Indonesia sebanyak 5 juta dosis, di mana saat ini sedang dilakukan pengujian di BPOM,” kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Rencananya, vaksin impor tersebut akan mulai didistribusikan ke sejumlah daerah yang mengalami kelangkaan vaksin.
“Pada akhir minggu ini rencananya bisa didistribusikan ke seluruh provinsi yang beberapa waktu yang lalu beberapa provinsi atau kabupaten yang terjadi kelangkaan menipisnya stok bahkan ada yang kosong," ungkapnya.
(ind)
tulis komentar anda