Pertamina Geothermal Dorong Panas Bumi Jadi Katalis Dekarbonisasi
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 17:36 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bagian bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) mendorong pengembangan panas bumi menjadi katalis dekarbonisasi.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengungkapkan banyak hal dari energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan lebih dari listrik, seperti menghasilkan green hydrogen dan green ammonia sehingga menghasilkan energi yang lebih bersih. Di kalangan praktisi industri energi, pemanfaatan ini disebut sebagai pemanfaatan langsung energi panas bumi.
Mengingat, Indonesia merupakan negara dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi salah satu terbesar di dunia dan memiliki kapasitas terpasang sekitar 10% dari potensi energi panas bumi yang ada, dan ini merupakan potensi yang sangat besar ke depannya.
"Saat ini kita telah memiliki momentum transisi energi dan itu akan menjadikan para pemangku kepentingan mendukung pengembangan energi baru terbarukan yaitu panas bumi yang merupakan energi yang ramah lingkungan dan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem energi baru yang berkelanjutan," kata Ahmad dalam Acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 dikutip melalui pernyataan resmi, Jumat (28/10/2022).
Dia mengungkapkan PGE di masa depan akan menjadi pengembang panas bumi yang terbesar. Di masa depan PGE akan menjadi katalis Dekarbonisasi.
"PGE sedang mempersiapkan dan menciptakan nilai yang lebih besar dari panas bumi itu sendiri, misalnya dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Ahmad mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.
"Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi," kata dia saat bertemu dengan Chief Executive, Energy Market Authority (EMA) Singapore Ngiam Shih Chun.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengungkapkan banyak hal dari energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan lebih dari listrik, seperti menghasilkan green hydrogen dan green ammonia sehingga menghasilkan energi yang lebih bersih. Di kalangan praktisi industri energi, pemanfaatan ini disebut sebagai pemanfaatan langsung energi panas bumi.
Mengingat, Indonesia merupakan negara dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi salah satu terbesar di dunia dan memiliki kapasitas terpasang sekitar 10% dari potensi energi panas bumi yang ada, dan ini merupakan potensi yang sangat besar ke depannya.
"Saat ini kita telah memiliki momentum transisi energi dan itu akan menjadikan para pemangku kepentingan mendukung pengembangan energi baru terbarukan yaitu panas bumi yang merupakan energi yang ramah lingkungan dan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem energi baru yang berkelanjutan," kata Ahmad dalam Acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 dikutip melalui pernyataan resmi, Jumat (28/10/2022).
Dia mengungkapkan PGE di masa depan akan menjadi pengembang panas bumi yang terbesar. Di masa depan PGE akan menjadi katalis Dekarbonisasi.
"PGE sedang mempersiapkan dan menciptakan nilai yang lebih besar dari panas bumi itu sendiri, misalnya dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Ahmad mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.
"Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi," kata dia saat bertemu dengan Chief Executive, Energy Market Authority (EMA) Singapore Ngiam Shih Chun.
tulis komentar anda