Wall Street Dibuka Menguat Usai Rilis Data Pengangguran di Amerika
Jum'at, 04 November 2022 - 22:14 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka menguat pada akhir pekan, Jumat (4/11). Penguatan terjadi usai rilis data tingkat pekerjaan di Amerika Serikat (AS) periode Oktober yang tumbuh dari yang diharapkan.
Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 1,04% di 32.335,25, S&P 500 (SPX) tumbuh 1,43% di 3.773,13, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menanjak 1,64% di 10.512,39.
Saham teraktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Apple, Amazon.com, dan AMD. Tiga top gainers ditempati oleh Estee Lauder menguat 11,73%, Freeport-McMoran naik 9,92%, dan Starbucks tumbuh 8,67%.
Sedangkan top losers diduduki Coterra Energy turun 4,61%, Paypals Holdings Inc merosot 4,91%, dan Warner Bros Discovery tertekan 3,63%.
Sebagai informasi, Departemen Tenaga Kerja AS baru saja merilis laporan non-farm payrolls yang menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7% pada Oktober 2022, naikt dibandingkan 3,5% pada bulan September.
Peningkatan jumlah klaim pengangguran justru membawa harapan bagi bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed agar dapat mengurangi tingkat kenaikan suku bunganya di masa depan.
Ekspektasi penurunan suku bunga merupakan kabar positif bagi bursa saham karena lonjakan Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi dapat memicu aksi jual di bursa serta mengancam ekonomi AS ke dalam jurang resesi.
Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 1,04% di 32.335,25, S&P 500 (SPX) tumbuh 1,43% di 3.773,13, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menanjak 1,64% di 10.512,39.
Saham teraktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Apple, Amazon.com, dan AMD. Tiga top gainers ditempati oleh Estee Lauder menguat 11,73%, Freeport-McMoran naik 9,92%, dan Starbucks tumbuh 8,67%.
Sedangkan top losers diduduki Coterra Energy turun 4,61%, Paypals Holdings Inc merosot 4,91%, dan Warner Bros Discovery tertekan 3,63%.
Sebagai informasi, Departemen Tenaga Kerja AS baru saja merilis laporan non-farm payrolls yang menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7% pada Oktober 2022, naikt dibandingkan 3,5% pada bulan September.
Peningkatan jumlah klaim pengangguran justru membawa harapan bagi bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed agar dapat mengurangi tingkat kenaikan suku bunganya di masa depan.
Ekspektasi penurunan suku bunga merupakan kabar positif bagi bursa saham karena lonjakan Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi dapat memicu aksi jual di bursa serta mengancam ekonomi AS ke dalam jurang resesi.
tulis komentar anda