BWPT Bukukan Pendapatan Rp3,4 Triliun hingga Kuartal III 2022

Rabu, 09 November 2022 - 18:30 WIB
BWPT membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun hingga kuartal III 2022. FOTO/dok.Istimewa
JAKARTA - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun hingga kuartal III 2022. Capaian tersebut 117 persen dari total pendapatan di sepanjang tahun 2021.

Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi saat Public Expose hari ini menyampaikan, pendapatan perseroan meningkat sebesar 61 persen year on year (YoY). EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp 806 miliar year to date (YTD), atau naik 40 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Menurutnya, perseroan mencatat adanya penurunan beban bunga sebesar 23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ratio keuangan juga membaik selama 2 tahun terakhir.



“Operational excellence yang dicanangkan dan yang telah dijalankan secara konsisten, ditambah dengan Capex peremajaan alat berat, mesin pabrik, truk angkutan hasil panen, dan peningkatan kualitas infrastruktur secara signifikan menunjang efektivitas operasional dan produktivitas tanaman. Hasilnya dapat dilihat dari pertumbuhan produksi, performa operasional serta finansial,” kata dia melalui pernyataannya, Rabu (9/11/2022).



Dia mengatakan volume penjualan CPO YTD juga mengalami kenaikan 32,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di sisi lain, BWPT menerapkan aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environment, Social, dan Governance/ESG) dalam strategi bisnisnya, sejalan dengan kebijakan perusahaan. Salah satunya, Proyek Arrtu, Mayak, Orang Utan Rescue (AMOUR) yang diinisiasi sejak tahun 2018, di mana Proyek AMOUR melindungi orangutan dan berbagai spesies lainnya di areal gambut sebesar 4.800 hektare di Kalimantan Barat, yang menjadi habitatnya.

Perseroan juga secara aktif turut serta dalam program rehabilitasi hutan gambut di Rimba Raya Biodiversity Reserve di Kalimantan Tengah sejak tahun 2019. Bahkan, tahun ini, Perseroan juga tengah merintis inisiasi baru dalam rangka pelestarian kawasan hutan bakau di Desa Dumaring, Kalimantan Timur. BWPT sendiri berkomitmen untuk mengurangi gas rumah kaca, dan saat ini, telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sukadamai di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2.400 kW yang resmi beroperasi sejak tahun 2020. Melalui PLTBg, limbah POME dari pabrik dapat diolah lagi menjadi listrik untuk dipasok ke PLN untuk membantu kebutuhan listrik di regional Kalimantan Selatan.

Saat ini, perseroan menduduki peringkat ke-5 dari perusahaan sawit Indonesia dalam daftar ranking Penilaian Transparansi Kebijakan ESG Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT). Dengan memiliki 1 sertifikat RSPO dan 6 sertifikat ISPO serta dalam waktu dekat akan menambah 1 sertifikasi RSPO dan 2 sertifikasi ISPO.



“BWPT meyakini pertumbuhan bisnis di tahun ini akan berlanjut hingga tahun-tahun depan. Untuk mencapai pertumbuhan ini, Perseroan berencana akan menambah pabrik di Kalimantan Timur, mengembangkan existing land bank, menerapkan operational excellence melalui mekanisasi, dan senantiasa menguatkan nilai-nilai ESG Perseoran,” papar Henderi.

“Perseroan optimis dapat meneruskan tren kinerja positif, kembali mencapai double digit growth dan meraih pendapatan alltime high di tahun 2022,” tutupnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More