Panen di Blitar, Mentan Pastikan Stok Beras Aman Sampai Akhir Tahun
Jum'at, 11 November 2022 - 12:30 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pasokan dan jumlah stok beras nasional tahun ini dalam kondisi aman. Ia memastikan tidak ada kelangkaan apalagi kekurangan.
"Mau ada climate change dan tantangan apapun ke depan pertanian kita tetap terjaga," kata Mentan dalam sambutannya pada acara panen padi di Blitar, dikutip Jumat (10/11/2022).
Menurut dia saat ini sektor pertanian memang menghadapi tantangan berat dari mahalnya harga pupuk yang selama ini impor. Hal itu dikarenakan rantai pasok yang tersendat akibat konflik Rusia - Ukraina.
Oleh karena itu, Kementan mengeluarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 yang memangkas pupuk bersubsidi menjadi dua jenis, yaitu Urea dan NPK. Selain itu pengalokasian pupuk juga dibatasi untuk beberapa komoditas tertentu saja. "Kita tinggal butuh kerja keras memitigasi alam dan pupuk mengalami kelangkaan di dunia," kata Mentan.
Mentan menjelaskan Indonesia sudah dilengkapi oleh alam yang cukup mendukung untuk memajukan sektor pertanian. Namun cita-cita memajukan sektor pertanian saat ini masih terhambat proyek impor komoditas pertanian yang seharusnya bisa dihasilkan oleh petani.
Sehingga menurut Mentan, yang dibutuhkan dalam membangun pertanian adalah untuk kerja bersama, baik pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan menekan impor yang masuk.
"Aku mau katakan, kalau kau urus pertanian, dan tidak main-main, menjadikan ini tugas bersama, dan muaranya adalah nilai ibadah, tuhan itu pasti turunkan rahmatnya, asal jangan main impor-impor," kata dia.
"Mau ada climate change dan tantangan apapun ke depan pertanian kita tetap terjaga," kata Mentan dalam sambutannya pada acara panen padi di Blitar, dikutip Jumat (10/11/2022).
Menurut dia saat ini sektor pertanian memang menghadapi tantangan berat dari mahalnya harga pupuk yang selama ini impor. Hal itu dikarenakan rantai pasok yang tersendat akibat konflik Rusia - Ukraina.
Oleh karena itu, Kementan mengeluarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 yang memangkas pupuk bersubsidi menjadi dua jenis, yaitu Urea dan NPK. Selain itu pengalokasian pupuk juga dibatasi untuk beberapa komoditas tertentu saja. "Kita tinggal butuh kerja keras memitigasi alam dan pupuk mengalami kelangkaan di dunia," kata Mentan.
Mentan menjelaskan Indonesia sudah dilengkapi oleh alam yang cukup mendukung untuk memajukan sektor pertanian. Namun cita-cita memajukan sektor pertanian saat ini masih terhambat proyek impor komoditas pertanian yang seharusnya bisa dihasilkan oleh petani.
Sehingga menurut Mentan, yang dibutuhkan dalam membangun pertanian adalah untuk kerja bersama, baik pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan menekan impor yang masuk.
"Aku mau katakan, kalau kau urus pertanian, dan tidak main-main, menjadikan ini tugas bersama, dan muaranya adalah nilai ibadah, tuhan itu pasti turunkan rahmatnya, asal jangan main impor-impor," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda