Menhub Ajak Swasta UEA Garap Infrastruktur Transportasi RI
Rabu, 08 Juli 2020 - 11:02 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem AlDhaheri pada Selasa (7/7), membahas penguatan kerja sama bilateral di sektor transportasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Selama bertahun-tahun telah terjalin kerja sama yang erat antara dua negara terutama di bidang penerbangan. Indonesia dan Uni Emirat Arab telah mempertahankan kerja sama di bidang penerbangan sipil sejak penandatanganan Perjanjian Layanan Udara pada 8 Februari 1989. Sejak saat itu, maskapai penerbangan dari UEA telah menikmati konektivitas ke Jakarta dan Denpasar.
Sementara itu, kerja sama kedua negara juga sudah terjalin di bidang maritim, dimana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia dan Otoritas Transportasi Nasional UEA saat ini sedang membahas rancangan MoU tentang Pengakuan Saling Menguji Sertifikasi dan Pelatihan, Sertifikasi, dan Penjagaan Pelaut.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub mendorong sektor swasta di UEA untuk turut berpartisipasi dan berinvestasi dalam proyek pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership.
(Baca Juga: Tak Asal Bangun, Kemenhub Akan Ukur Dampak Infrastruktur ke Ekonomi)
Sebagai contoh, Perusahaan Pelabuhan Dubai telah bertemu dengan Kemenhub pada Februari lalu dan menunjukkan minat mereka dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia.
"Kerja sama yang telah terjalin telah meningkatkan sektor pariwisata dan konektivitas masyarakat. Saya percaya bahwa ke depannya kita dapat mengintensifkan kerja sama kita tidak hanya terbatas pada sektor penerbangan dan kelautan," ujar Menhub dalam keterangan resminya, Rabu (8/7/2020).
Terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur, Kemenhub juga ditugaskan untuk membangun sistem transportasi yang cerdas dan ramah lingkungan. Terkait dengan itu, Menhub mengundang dan menyambut gagasan dan investasi untuk mendukung upaya penting ini, termasuk dari UEA.
"Melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) saya mengundang dan mendorong kerja sama untuk transfer pengetahuan dan keahlian dari Pemerintah UEA ke Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan kota pintar yang ada di sana yaitu Masdar City. Masdar City dapat menjadi referensi kami dalam pengembangan sistem transportasi yang sustainable, clean and smart mobility di Ibu Kota Negara Baru (IKN)," jelas Menhub.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
Selama bertahun-tahun telah terjalin kerja sama yang erat antara dua negara terutama di bidang penerbangan. Indonesia dan Uni Emirat Arab telah mempertahankan kerja sama di bidang penerbangan sipil sejak penandatanganan Perjanjian Layanan Udara pada 8 Februari 1989. Sejak saat itu, maskapai penerbangan dari UEA telah menikmati konektivitas ke Jakarta dan Denpasar.
Sementara itu, kerja sama kedua negara juga sudah terjalin di bidang maritim, dimana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia dan Otoritas Transportasi Nasional UEA saat ini sedang membahas rancangan MoU tentang Pengakuan Saling Menguji Sertifikasi dan Pelatihan, Sertifikasi, dan Penjagaan Pelaut.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub mendorong sektor swasta di UEA untuk turut berpartisipasi dan berinvestasi dalam proyek pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership.
(Baca Juga: Tak Asal Bangun, Kemenhub Akan Ukur Dampak Infrastruktur ke Ekonomi)
Sebagai contoh, Perusahaan Pelabuhan Dubai telah bertemu dengan Kemenhub pada Februari lalu dan menunjukkan minat mereka dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia.
"Kerja sama yang telah terjalin telah meningkatkan sektor pariwisata dan konektivitas masyarakat. Saya percaya bahwa ke depannya kita dapat mengintensifkan kerja sama kita tidak hanya terbatas pada sektor penerbangan dan kelautan," ujar Menhub dalam keterangan resminya, Rabu (8/7/2020).
Terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur, Kemenhub juga ditugaskan untuk membangun sistem transportasi yang cerdas dan ramah lingkungan. Terkait dengan itu, Menhub mengundang dan menyambut gagasan dan investasi untuk mendukung upaya penting ini, termasuk dari UEA.
"Melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) saya mengundang dan mendorong kerja sama untuk transfer pengetahuan dan keahlian dari Pemerintah UEA ke Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan kota pintar yang ada di sana yaitu Masdar City. Masdar City dapat menjadi referensi kami dalam pengembangan sistem transportasi yang sustainable, clean and smart mobility di Ibu Kota Negara Baru (IKN)," jelas Menhub.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
(fai)
tulis komentar anda