Portofolio ESG Melesat, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp671,1 triliun
Minggu, 11 Desember 2022 - 12:43 WIB
JAKARTA - Komitmen untuk tumbuh berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini ditunjukkan dari portofolio kredit berkelanjutan BRI yang mencapai Rp671,1 triliun atau setara 66,6 persen dari total kredit yang disalurkan pada kuartal III-2022.
Pada periode yang sama, portofolio green financing BRI juga telah mencapai Rp76,1 triliun. Pembiayaan tersebut tersalurkan ke sektor energi terbarukan, green building, green transportation, dan aktivitas lainnya yang selaras dengan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa sebagai front runner sustainable bank di Indonesia, perseroan terus mengakselerasi penerapan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG). Ke depan, BRI akan terus menerapkan strategi role modelling untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama pelaku UMKM, melalui penerapan prinsip-prinsip ESG.
Dari sisi liabilitas, BRI berupaya menambah kapasitas untuk menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan obligasi. Pada 2019, perseroan menerbitan sustainability bond senilai US$500 juta yang 31 persen dana serapannya disalurkan kepada green project dan 69 persen lainnya ditujukan kepada social project.
Lalu BRI kembali menghimpun dana melalui Green Bond pada tahun 2022 untuk menghimpun dana total senilai Rp 15 triliun. Di tahap pertama, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI Tahap I Tahun 2022 dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun dan Green Bond BRI tahap 1 ini berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,4 kali.
Dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan, sedikitnya 70 persen dana yang dihimpun disalurkan kepada green project dan 30 persen lainnya kepada kredit berkelanjutan di sektor UMKM.
Lebih lanjut, BRI juga terus hadir untuk melakukan pemberdayaan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terdapat 1.881 Desa BRILian, yakni program pemberdayaan desa yang disusun BRI agar desa dapat meningkatkan kemandirian ekonomi melalui potensi ekonomi yang ada disekitarnya.
Mengambil contoh lain, ialah pemberdayaan perempuan melalui PNM Mekaar. Sebanyak 39.000 Account Officer (AO) kini aktif mensosialisasikan dan melayani lebih dari 13 juta perempuan. Pembiayaan berkonsep Group Lending yang diberikan AO Mekaar ini telah memiliki outstanding pembiayaan sebesar Rp33,3 triliun atau tumbuh 41,6 persen Year on Year (YoY) pada kuartal III-2022.
Solichin juga menambahkan bahwa BRI senantiasa memberikan value added kepada stakeholders dengan konsisten mengacu pada standar internasional dalam aspek governance. Hasil penilaianCorporate Governance Perception Index (CGPI) BRI mengalami peningkatkan dari skor 93,25 pada 2021 menjadi 95,10 pada 2022 dan diinterpretasikan sebagai Most Trusted Company.
Pada periode yang sama, portofolio green financing BRI juga telah mencapai Rp76,1 triliun. Pembiayaan tersebut tersalurkan ke sektor energi terbarukan, green building, green transportation, dan aktivitas lainnya yang selaras dengan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa sebagai front runner sustainable bank di Indonesia, perseroan terus mengakselerasi penerapan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG). Ke depan, BRI akan terus menerapkan strategi role modelling untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama pelaku UMKM, melalui penerapan prinsip-prinsip ESG.
Dari sisi liabilitas, BRI berupaya menambah kapasitas untuk menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan obligasi. Pada 2019, perseroan menerbitan sustainability bond senilai US$500 juta yang 31 persen dana serapannya disalurkan kepada green project dan 69 persen lainnya ditujukan kepada social project.
Lalu BRI kembali menghimpun dana melalui Green Bond pada tahun 2022 untuk menghimpun dana total senilai Rp 15 triliun. Di tahap pertama, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI Tahap I Tahun 2022 dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun dan Green Bond BRI tahap 1 ini berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,4 kali.
Dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan, sedikitnya 70 persen dana yang dihimpun disalurkan kepada green project dan 30 persen lainnya kepada kredit berkelanjutan di sektor UMKM.
Lebih lanjut, BRI juga terus hadir untuk melakukan pemberdayaan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terdapat 1.881 Desa BRILian, yakni program pemberdayaan desa yang disusun BRI agar desa dapat meningkatkan kemandirian ekonomi melalui potensi ekonomi yang ada disekitarnya.
Mengambil contoh lain, ialah pemberdayaan perempuan melalui PNM Mekaar. Sebanyak 39.000 Account Officer (AO) kini aktif mensosialisasikan dan melayani lebih dari 13 juta perempuan. Pembiayaan berkonsep Group Lending yang diberikan AO Mekaar ini telah memiliki outstanding pembiayaan sebesar Rp33,3 triliun atau tumbuh 41,6 persen Year on Year (YoY) pada kuartal III-2022.
Solichin juga menambahkan bahwa BRI senantiasa memberikan value added kepada stakeholders dengan konsisten mengacu pada standar internasional dalam aspek governance. Hasil penilaianCorporate Governance Perception Index (CGPI) BRI mengalami peningkatkan dari skor 93,25 pada 2021 menjadi 95,10 pada 2022 dan diinterpretasikan sebagai Most Trusted Company.
tulis komentar anda