Kementan: Sapi Wagyu BIB Lembang Dukung Ketersediaan Daging Premium di Indonesia
Sabtu, 11 Juli 2020 - 18:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya menjaga ketersediaan daging kualitas premium di Indonesia. Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Ditjen PKH menyediakan pejantan Wagyu untuk mendukung ketersediaan daging premium.
Penyediaan pejantan Wagyu di BIB Lembang ini juga dalam rangka memenuhi permintaan konsumen akan ketersediaan semen beku Sapi Wagyu. BIB Lembang bekerjasama dengan BET Cipelang menyediakan pejantan Wagyu hasil Embrio Transfer (ET) dengan embrio impor dari Australia.
"Saat ini di BIB Lembang terdapat 1 ekor pejantan Wagyu yang sudah produksi semen beku dan 1 ekor calon pejantan," ujar Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan, Sugiono.
Sugiono menjelaskan, pejantan Wagyu di BIB Lembang ini lahir pada 7 Juni 2017 dan diberi nama Wagekamichi. Tetuanya bernama WSI Okukanemichi dengan EBV 400day bernilai positif (+2). Ia mengungkapkan, stock semen beku Wagekamichi sampai akhir Mei 2020 tersedia sebanyak 7.081 dosis.
Sedangkan calon pejantan sapi Wagyu di BIB Lembang lahir pada tanggal 15 Oktober 2018 dan diberi nama Black Long Ford. Tetuanya bernama Longford F E0241 dengan nilai EBV 400 day bernilai +25.
"Namun karena umur Black Long Ford belum mancapai 2 tahun jadi belum menghasilkan semen beku. Bobot badannya sekarang mencapai 395 kg," imbuh Sugiono.
Dari karakteristik, Sapi Wagyu memiliki beberapa kelebihan. Sapi Wagyu dikenal merupakan sapi yang tenang dan tidak tempramental. Sapi wagyu juga merupakan sapi yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim yang berbeda.
Berat lahir rendah dengan kisararan 30-40 kg juga membuat Sapi Wagyu ini mudah dalam proses melahirkan. Sapi wagyu dikenal sangat subur, sapi betina bisa mencapai dewasa sebelum usia dua belas bulan. Sapi jantan dapat melayani betina 50 persen lebih banyak daripada kebanyakan breed lainnya.
"Sapi wagyu juga memiliki kemampuan untuk mengkonversi pakan gandum atau hijauan menjadi daging sapi yang unggul. Jadi banyak kelebihan yang dimiliki sapi wagyu ini memang," jelas Sugiono.
Penyediaan pejantan Wagyu di BIB Lembang ini juga dalam rangka memenuhi permintaan konsumen akan ketersediaan semen beku Sapi Wagyu. BIB Lembang bekerjasama dengan BET Cipelang menyediakan pejantan Wagyu hasil Embrio Transfer (ET) dengan embrio impor dari Australia.
"Saat ini di BIB Lembang terdapat 1 ekor pejantan Wagyu yang sudah produksi semen beku dan 1 ekor calon pejantan," ujar Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan, Sugiono.
Sugiono menjelaskan, pejantan Wagyu di BIB Lembang ini lahir pada 7 Juni 2017 dan diberi nama Wagekamichi. Tetuanya bernama WSI Okukanemichi dengan EBV 400day bernilai positif (+2). Ia mengungkapkan, stock semen beku Wagekamichi sampai akhir Mei 2020 tersedia sebanyak 7.081 dosis.
Sedangkan calon pejantan sapi Wagyu di BIB Lembang lahir pada tanggal 15 Oktober 2018 dan diberi nama Black Long Ford. Tetuanya bernama Longford F E0241 dengan nilai EBV 400 day bernilai +25.
"Namun karena umur Black Long Ford belum mancapai 2 tahun jadi belum menghasilkan semen beku. Bobot badannya sekarang mencapai 395 kg," imbuh Sugiono.
Dari karakteristik, Sapi Wagyu memiliki beberapa kelebihan. Sapi Wagyu dikenal merupakan sapi yang tenang dan tidak tempramental. Sapi wagyu juga merupakan sapi yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim yang berbeda.
Berat lahir rendah dengan kisararan 30-40 kg juga membuat Sapi Wagyu ini mudah dalam proses melahirkan. Sapi wagyu dikenal sangat subur, sapi betina bisa mencapai dewasa sebelum usia dua belas bulan. Sapi jantan dapat melayani betina 50 persen lebih banyak daripada kebanyakan breed lainnya.
"Sapi wagyu juga memiliki kemampuan untuk mengkonversi pakan gandum atau hijauan menjadi daging sapi yang unggul. Jadi banyak kelebihan yang dimiliki sapi wagyu ini memang," jelas Sugiono.
Lihat Juga :
tulis komentar anda