Seru dan Meriah, Ini Kilas Balik Wirausaha Muda Mandiri 2022
Selasa, 27 Desember 2022 - 15:21 WIB
Grand Final Meet The Boss. (Foto: MPI/Aldhi Chandra Setiawan)
JAKARTA - Bank Mandiri sukses menggelar Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2022 . Berakhirnya kompetisi WMM 2022 ini ditandai dengan mendaulat Indra Purwidiyanto sebagai Capital Champion pada babak grand final Meet The Boss yang diselenggarakan pada Kamis (8/12/2022) di Ritz Carlton Jakarta.
WMM merupakan program andalan dari Bank Mandiri yang telah digelar sejak 2007 sebagai wujud konsistensi untuk mendukung para pengusaha muda Indonesia. Program ini juga membantu pemerintah dalam kewirausahaan di Indonesia di kalangan generasi muda. Sampai saat ini, WMM telah melahirkan lebih dari 56.000 wirausaha muda dengan berbagai inovasi usaha serta membuka lapangan kerja di tanah air.
“WMM kini tidak hanya menjadi ajang perlombaan saja, tetapi sudah menjadi sebuah komunitas pengusaha muda yang solid dan terus meluas dari tahun ke tahun. Ini yang menjadi semangat bagi kami untuk terus konsisten mengembangkan wirausaha muda Indonesia,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha.
Di tahun ini, WMM 2022 merupakan kali ke-12 yang digelar oleh Bank Mandiri, dengan diikuti oleh 6.919 peserta. Mengusung tema Bring Back Euphoria! Proud to be Entrepreneur, WMM 2022 dihelat dengan berbeda dari sebelumnya. Kali ini, WMM tidak hanya menggelar kompetisi untuk Business Existing saja, namun juga terdapat Side Competition berupa Business Plan dan Santripreneur.
Sebagai informasi, kompetisi Business Existing dapat diikuti oleh wirausahawan dengan bisnis yang sudah berjalan minimal empat tahun. Nantinya, diharapkan dapat melakukan eskalasi dengan memenangkan hadiah modal yang akan diberikan melalui seleksi di berbagai tahapan.
Pengumuman pendaftaran WMM 2022. (Foto: dok Instagram @wrausahamandiri)
Sedangkan Business Plan Competition yang merupakan bagian dari Side Competition, ditujukan untuk wirausahawan yang baru memulai bisnisnya guna mempresentasikan rencana bisnis yang akan dijalankan selama beberapa tahun ke depan.
Selain Business Plan, side competition WMM kali ini juga diisi dengan kategori Santripreneur, yakni kompetisi yang ditujukan kepada para santri sebagai perwakilan pondok pesantren dalam membuat rencana bisnis yang akan dijalankan.
WMM merupakan program andalan dari Bank Mandiri yang telah digelar sejak 2007 sebagai wujud konsistensi untuk mendukung para pengusaha muda Indonesia. Program ini juga membantu pemerintah dalam kewirausahaan di Indonesia di kalangan generasi muda. Sampai saat ini, WMM telah melahirkan lebih dari 56.000 wirausaha muda dengan berbagai inovasi usaha serta membuka lapangan kerja di tanah air.
“WMM kini tidak hanya menjadi ajang perlombaan saja, tetapi sudah menjadi sebuah komunitas pengusaha muda yang solid dan terus meluas dari tahun ke tahun. Ini yang menjadi semangat bagi kami untuk terus konsisten mengembangkan wirausaha muda Indonesia,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha.
Di tahun ini, WMM 2022 merupakan kali ke-12 yang digelar oleh Bank Mandiri, dengan diikuti oleh 6.919 peserta. Mengusung tema Bring Back Euphoria! Proud to be Entrepreneur, WMM 2022 dihelat dengan berbeda dari sebelumnya. Kali ini, WMM tidak hanya menggelar kompetisi untuk Business Existing saja, namun juga terdapat Side Competition berupa Business Plan dan Santripreneur.
Sebagai informasi, kompetisi Business Existing dapat diikuti oleh wirausahawan dengan bisnis yang sudah berjalan minimal empat tahun. Nantinya, diharapkan dapat melakukan eskalasi dengan memenangkan hadiah modal yang akan diberikan melalui seleksi di berbagai tahapan.
Pengumuman pendaftaran WMM 2022. (Foto: dok Instagram @wrausahamandiri)
Sedangkan Business Plan Competition yang merupakan bagian dari Side Competition, ditujukan untuk wirausahawan yang baru memulai bisnisnya guna mempresentasikan rencana bisnis yang akan dijalankan selama beberapa tahun ke depan.
Selain Business Plan, side competition WMM kali ini juga diisi dengan kategori Santripreneur, yakni kompetisi yang ditujukan kepada para santri sebagai perwakilan pondok pesantren dalam membuat rencana bisnis yang akan dijalankan.
tulis komentar anda