Kinerja Cemerlang, JFX Catat 2,2 Juta Lot Transaksi Perdagangan di 2022
Selasa, 03 Januari 2023 - 14:56 WIB
JAKARTA - Jakarta Futures Exchange (JFX) pada bulan terakhir di tahun 2022 mencatatkan transaksi 2,2 juta lot perdagangan sepanjang tahun 2022. Secara keseluruhan tahun 2022, pencapaian kinerja perdagangan di JFX merupakan tahun gemilang JFX dengan total pencapaian 16,3 juta lot dari 12,6 lot yang ditargetkan selama 2022.
"Kami mengharapkan partisipasi aktif dari anggota JFX yang sudah dijembatani dengan pelaku pasar fisik yang ada di Indonesia. JFX akan terus berinovasi dan menyiapkan kontrak-kontrak baru yang menarik untuk diluncurkan pada tahun 2023 ini," ujar Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang melalui pernyataannya, Selasa (3/1/2023).
Pencapaian volume transaksi 16,3 juta lot terdiri dari multilateral dan PALN sebesar 9.220.548 lot dan Bilateral sebesar 7.157.887 lot. Kontrak yang menjadi primadona selama tahun 2022 adalah kontrak Emas. Emas masih menjadi favorit bagi para investor untuk investasi, karena emas memiliki volatilitas harga yang tinggi dan juga merupakan instrumen investasi yang aman. Selain Emas, kontrak Olein juga semakin diminati, khususnya kontrak Olein 100kg (OLE01) yang diluncurkan bersama dengan kontrak Emas 10gr (GOL10) pada 30 September 2022.
Kontrak GOL10 dan OLE01 menjadi primadona pada penghujung tahun 2022 sejak diluncurkan. Untuk merayakan kedua kontrak ini, JFX Bersama KBI mengadakan trading competition dan memberikan holiday fee sampai 30 November 2022. Antusias para anggota bursa dalam berpartisipasi dan terus menarik investor untuk berperan aktif semakin nyata dalam mendukung kedua kontrak ini sehingga bisa berkontribusi pada pencapaian volume di tahun 2022.
Kinerja volume dan juga kontrak tersebut tidak lepas dari peran Anggota JFX, pialang dan pedagang serta dukungan dari Bappebti dan para pelaku pasar yang semakin aktif berinvestasi di pedagangan berjangka.
Kinerja pasar fisik di JFX juga menunjukan pertumbuhan yang positif di tahun 2022 khususnya pasar fisik emas digital off exchange yang mencapai volume transaksi 1.107.191 gram dimana kinerja ini melebihi target yang ditetapkan yaitu 1 juta gram. Untuk pasar fisik Timah sendiri mencapai 48.330 ton yang terbagi atas timah ekspor sebesar 45.895 ton dan timah lokal sebesar 2.435 ton. JFX yakin terhadap kinerja pasar fisik di tahun 2023 akan terus meningkat. Diharapkan juga dengan perdagangan pasar fisik yang dilakukan melalui bursa akan membantu pemerintah melalui Bappebti untuk mendapatkan data yang akurat baik dari sisi volume dan harga untuk membentuk informasi yang transparan kepada publik.
Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) JFX menetapkan tahun 2023 sebagai tahun “SETIA” yaitu Simplicity, Educativeness, Trust, Innovative-Informative and Accountability. Dengan bertambahnya faktor-faktor yang membuat harga komoditas berfluktuasi seperti kebijakan pemerintah, maraknya praktek investasi illegal yang kemudian membawa citra buruk bagi industri PBK, namun JFX tetap optimis akan mencapai hasil yang luar biasa. Dengan strategi yang matang, kerjasama dan koordinasi yang baik antara Bursa, Lembaga kliring, pemerintah, perusahaan pialang dan pedagang serta pelaku usaha lainnya, industri PBK akan bertumbuh menjadi lebih baik.
JFX telah siap untuk melakukan pengembangan di tahun 2023, dimana pengembangan ini dilakukan di setiap lini organisasi mulai dari kontrak, kualitas pelayanan, sumber daya manusia, teknologi dan hubungan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta peningkatan produktivitas JFX. Dengan pengembangan dari sisi internal dan external, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan dan mengembangkan industri PBK di Indonesia, demi terwujudnya cita-cita sebagai sarana pembentukan harga atas komoditas unggulan melalui JFX
"Kami mengharapkan partisipasi aktif dari anggota JFX yang sudah dijembatani dengan pelaku pasar fisik yang ada di Indonesia. JFX akan terus berinovasi dan menyiapkan kontrak-kontrak baru yang menarik untuk diluncurkan pada tahun 2023 ini," ujar Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang melalui pernyataannya, Selasa (3/1/2023).
Baca Juga
Pencapaian volume transaksi 16,3 juta lot terdiri dari multilateral dan PALN sebesar 9.220.548 lot dan Bilateral sebesar 7.157.887 lot. Kontrak yang menjadi primadona selama tahun 2022 adalah kontrak Emas. Emas masih menjadi favorit bagi para investor untuk investasi, karena emas memiliki volatilitas harga yang tinggi dan juga merupakan instrumen investasi yang aman. Selain Emas, kontrak Olein juga semakin diminati, khususnya kontrak Olein 100kg (OLE01) yang diluncurkan bersama dengan kontrak Emas 10gr (GOL10) pada 30 September 2022.
Kontrak GOL10 dan OLE01 menjadi primadona pada penghujung tahun 2022 sejak diluncurkan. Untuk merayakan kedua kontrak ini, JFX Bersama KBI mengadakan trading competition dan memberikan holiday fee sampai 30 November 2022. Antusias para anggota bursa dalam berpartisipasi dan terus menarik investor untuk berperan aktif semakin nyata dalam mendukung kedua kontrak ini sehingga bisa berkontribusi pada pencapaian volume di tahun 2022.
Kinerja volume dan juga kontrak tersebut tidak lepas dari peran Anggota JFX, pialang dan pedagang serta dukungan dari Bappebti dan para pelaku pasar yang semakin aktif berinvestasi di pedagangan berjangka.
Kinerja pasar fisik di JFX juga menunjukan pertumbuhan yang positif di tahun 2022 khususnya pasar fisik emas digital off exchange yang mencapai volume transaksi 1.107.191 gram dimana kinerja ini melebihi target yang ditetapkan yaitu 1 juta gram. Untuk pasar fisik Timah sendiri mencapai 48.330 ton yang terbagi atas timah ekspor sebesar 45.895 ton dan timah lokal sebesar 2.435 ton. JFX yakin terhadap kinerja pasar fisik di tahun 2023 akan terus meningkat. Diharapkan juga dengan perdagangan pasar fisik yang dilakukan melalui bursa akan membantu pemerintah melalui Bappebti untuk mendapatkan data yang akurat baik dari sisi volume dan harga untuk membentuk informasi yang transparan kepada publik.
Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) JFX menetapkan tahun 2023 sebagai tahun “SETIA” yaitu Simplicity, Educativeness, Trust, Innovative-Informative and Accountability. Dengan bertambahnya faktor-faktor yang membuat harga komoditas berfluktuasi seperti kebijakan pemerintah, maraknya praktek investasi illegal yang kemudian membawa citra buruk bagi industri PBK, namun JFX tetap optimis akan mencapai hasil yang luar biasa. Dengan strategi yang matang, kerjasama dan koordinasi yang baik antara Bursa, Lembaga kliring, pemerintah, perusahaan pialang dan pedagang serta pelaku usaha lainnya, industri PBK akan bertumbuh menjadi lebih baik.
JFX telah siap untuk melakukan pengembangan di tahun 2023, dimana pengembangan ini dilakukan di setiap lini organisasi mulai dari kontrak, kualitas pelayanan, sumber daya manusia, teknologi dan hubungan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta peningkatan produktivitas JFX. Dengan pengembangan dari sisi internal dan external, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan dan mengembangkan industri PBK di Indonesia, demi terwujudnya cita-cita sebagai sarana pembentukan harga atas komoditas unggulan melalui JFX
Lihat Juga :
tulis komentar anda