Intip Kontribusi Program Tol Laut Usai Berjalan Selama 7 Tahun
Jum'at, 06 Januari 2023 - 14:06 WIB
JAKARTA - Bagaimana kontribusi program Tol Laut yang sudah berjalan 7 tahun? apakah program Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang itu mampu menekan disparitas harga barang antara wilayah Indonesia Timur dan Barat. Diterangkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Tol Laut sudah memberikan kontribusi terhadap perekonomian.
Berdasarkan hasil evaluasi semester I 2021, program Tol Laut telah mengangkut muatan berangkat sebanyak 6.617 Teus dengan komoditas muatan terbanyak berupa semen, beras dan air mineral.
Adapun muatan balik sebanyak 2.542 Teus dengan komoditas muatan berupa kayu, kopra, dan rumpu laut dengan capaian perjalanan bolak balik 54 persen dibandingkan dengan 2020. Artinya ada peningkatan jumlah angkut yang terjadi di 2021.
Sementara menurut data Kemenhub, hingga pertengahan Desember 2022, muatan berangkat angkutan Tol Laut di total 33 trayek yang dilayani mencapai 20.000 twenty-foot equivalent per units atau TEUs. Akan tetapi, muatan baliknya baru mencapai 6.600 TEUs.
Sedangkan produksi tol laut di tahun 2022 terhitung Januari hingga 31 Desember kemarin tercapai 14.508 TEUs atau 115,86 persen di atas target 12.521 TEUs.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Stastik(BPS), Program Tol laut telah berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Secara umum, sektor transportasi mampu tumbuh 21,27% di semester I-2022 dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44%.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan, penyelenggaraan Tol Laut tentunya memberikan banyak manfaat seperti konektivitas transportasi laut di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (T3P) untuk memberikan pelayanan distribusi barang, membangkitkan perekonomian, menjaga ketersediaan barang dan turut menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Arif Toha dalam acara Rakornas Tol Laut 2022. Namun demikian, lanjut Arif, penyelenggaraan Tol Laut tentunya tidak terlepas dari keterbatasan yang menjadi hambatan, antara lain keterbatasan jaringan Internet di wilayah T3P yang menyebabkan para pelaku usaha di daerah kesulitan mengakses aplikasi Sitolaut.
Berdasarkan hasil evaluasi semester I 2021, program Tol Laut telah mengangkut muatan berangkat sebanyak 6.617 Teus dengan komoditas muatan terbanyak berupa semen, beras dan air mineral.
Adapun muatan balik sebanyak 2.542 Teus dengan komoditas muatan berupa kayu, kopra, dan rumpu laut dengan capaian perjalanan bolak balik 54 persen dibandingkan dengan 2020. Artinya ada peningkatan jumlah angkut yang terjadi di 2021.
Sementara menurut data Kemenhub, hingga pertengahan Desember 2022, muatan berangkat angkutan Tol Laut di total 33 trayek yang dilayani mencapai 20.000 twenty-foot equivalent per units atau TEUs. Akan tetapi, muatan baliknya baru mencapai 6.600 TEUs.
Sedangkan produksi tol laut di tahun 2022 terhitung Januari hingga 31 Desember kemarin tercapai 14.508 TEUs atau 115,86 persen di atas target 12.521 TEUs.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Stastik(BPS), Program Tol laut telah berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Secara umum, sektor transportasi mampu tumbuh 21,27% di semester I-2022 dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44%.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan, penyelenggaraan Tol Laut tentunya memberikan banyak manfaat seperti konektivitas transportasi laut di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (T3P) untuk memberikan pelayanan distribusi barang, membangkitkan perekonomian, menjaga ketersediaan barang dan turut menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Arif Toha dalam acara Rakornas Tol Laut 2022. Namun demikian, lanjut Arif, penyelenggaraan Tol Laut tentunya tidak terlepas dari keterbatasan yang menjadi hambatan, antara lain keterbatasan jaringan Internet di wilayah T3P yang menyebabkan para pelaku usaha di daerah kesulitan mengakses aplikasi Sitolaut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda