Sri Mulyani Khawatir dengan Para Bankir Belia, Ada Apa?
Senin, 09 Januari 2023 - 11:03 WIB
JAKARTA -
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya mengkhawatirkan para bankir milenial yang baru kali ini menghadapi inflasi terburuk dalam 40 tahun terakhir. Pasalnya, bankir milenial ini masih berusia muda dan minim pengalaman.
"Mungkin bagi para bankers (milenial), belum pernah dalam 40 tahun terakhir (menghadapi) inflasi di negara-negara maju. Yang saya khawatir, para banker milenial itu masih early 30s, dalam 30 tahun terakhir punya persepsi bahwa inflasi di negara maju itu tidak akan pernah terjadi," ujar Sri dalam CEO Banking Forum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Menurut Sri, kebanyakan waktu karier para bankir dibesarkan dalam situasi suku bunga rendah di negara maju, bahkan terkadang terjadi suku bunga negatif. Sehingga, fenomena yang terjadi pada tahun 2022 ketika inflasi tiba-tiba melonjak dan terburuk dalam 40 tahun terakhir di Amerika Serikat (AS), bahkan sempat menyentuh hingga di atas 9%, membuat para bankir milenial menjadi bertanya-tanya.
Situasi yang sama juga menimpa Eropa, khususnya di Inggris. Pada tahun 2021-2022, mereka mengalami deflasi dan interest rate-nya bahkan sempat menyentuh minus 0,25%.
"Suddenly sekarang double digit inflation, di atas 10 dan 11%," ungkap Sri.
Banyak yang menyaksikan Inggris yang selama ini termasuk salah satu kiblat para bankir, mengalami pergolakan politik, berganti menteri keuangan karena salah merancang budget, dan ekonominya runtuh. Politik Inggris sampai tiga kali berganti perdana menteri dari partai yang sama.
"So 2022 was not an ordinary time. Itu adalah waktu sesudah tahun ketiga dunia dihadapkan pada pandemi, which is not yet over. Dunia tadinya berharap tahun ketiga menunjukkan smooth and strong recovery, mungkin tidak across the board tapi smooth and strong recovery, tapi ternyata gejolaknya bertambah dari sisi geopolitik," tandas Sri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya mengkhawatirkan para bankir milenial yang baru kali ini menghadapi inflasi terburuk dalam 40 tahun terakhir. Pasalnya, bankir milenial ini masih berusia muda dan minim pengalaman.
"Mungkin bagi para bankers (milenial), belum pernah dalam 40 tahun terakhir (menghadapi) inflasi di negara-negara maju. Yang saya khawatir, para banker milenial itu masih early 30s, dalam 30 tahun terakhir punya persepsi bahwa inflasi di negara maju itu tidak akan pernah terjadi," ujar Sri dalam CEO Banking Forum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Menurut Sri, kebanyakan waktu karier para bankir dibesarkan dalam situasi suku bunga rendah di negara maju, bahkan terkadang terjadi suku bunga negatif. Sehingga, fenomena yang terjadi pada tahun 2022 ketika inflasi tiba-tiba melonjak dan terburuk dalam 40 tahun terakhir di Amerika Serikat (AS), bahkan sempat menyentuh hingga di atas 9%, membuat para bankir milenial menjadi bertanya-tanya.
Situasi yang sama juga menimpa Eropa, khususnya di Inggris. Pada tahun 2021-2022, mereka mengalami deflasi dan interest rate-nya bahkan sempat menyentuh minus 0,25%.
"Suddenly sekarang double digit inflation, di atas 10 dan 11%," ungkap Sri.
Banyak yang menyaksikan Inggris yang selama ini termasuk salah satu kiblat para bankir, mengalami pergolakan politik, berganti menteri keuangan karena salah merancang budget, dan ekonominya runtuh. Politik Inggris sampai tiga kali berganti perdana menteri dari partai yang sama.
Baca Juga
"So 2022 was not an ordinary time. Itu adalah waktu sesudah tahun ketiga dunia dihadapkan pada pandemi, which is not yet over. Dunia tadinya berharap tahun ketiga menunjukkan smooth and strong recovery, mungkin tidak across the board tapi smooth and strong recovery, tapi ternyata gejolaknya bertambah dari sisi geopolitik," tandas Sri.
(uka)
tulis komentar anda