Mendag Zulhas Sentil Bulog Soal Impor Kedelai: Janji-janji, Barang Enggak Datang
Minggu, 15 Januari 2023 - 20:49 WIB
BANTEN - Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan alias Zulhasmelayangkankritik keras terhadap sikap Perum Bulog yang dinilai lamban merealisasikan 350.000 ton kedelai impor . Padahal, aksi tersebut sudah diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) pada November 2022 lalu.
Bulog mengaku siap melaksanakan penugasan tersebut dan akan mendatangkan 350.000 ton kedelai mulai November 2022 lalu. Sayangnya, janji Bulog belum bisa direalisasikan hingga saat ini.
"Pada waktu itu Pak Bulog (Direktur Utama) mengatakan bisa 1.500 dari November, Desember gak nongol-nongol," ungkap Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
Zulhas menilai BUMN harus mengambil langkah strategis disaat harga komoditas di pasaran mengalami kenaikan harga. Termasuk, harga kedelai. Salah satu upaya BUMN adalah dengan memenuhi kebutuhan pangan.
Ketika stok terpenuhi, maka intervensi pasar dapat dilakukan. Cara ini diyakini mampu menekan harga di pasar dalam negeri.
Hanya saja Zulhas geram lantaran Bulog tidak menepati janjinya. "Saya protes keras karena janji-janji, 'ini barang akan datang pak pada akhir Desember' gak datang juga, katanya Januari, ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap dia.
Penugasan Kementerian Perdagangan kepada Bulog terkait impor 350.000 ton kedelai sekaligus memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di dalam negeri. Langkah impor itu untuk menekan harga kedelai di pasaran. Pasalnya, komoditas dasar itu mengalami kenaikan harga sejak November tahun lalu.
"Oleh karena itu kemarin kami sudah menugaskan Bulog untuk impor 350.000 ton kedelai, kira-kira 40 hari hingga 50 hari akan sampai. Jadi setelah 50 hari mudah-mudahan nanti harga kedelai sudah Rp 11.000 per kilogram," tutur Zulhas.
Bulog mengaku siap melaksanakan penugasan tersebut dan akan mendatangkan 350.000 ton kedelai mulai November 2022 lalu. Sayangnya, janji Bulog belum bisa direalisasikan hingga saat ini.
"Pada waktu itu Pak Bulog (Direktur Utama) mengatakan bisa 1.500 dari November, Desember gak nongol-nongol," ungkap Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
Zulhas menilai BUMN harus mengambil langkah strategis disaat harga komoditas di pasaran mengalami kenaikan harga. Termasuk, harga kedelai. Salah satu upaya BUMN adalah dengan memenuhi kebutuhan pangan.
Ketika stok terpenuhi, maka intervensi pasar dapat dilakukan. Cara ini diyakini mampu menekan harga di pasar dalam negeri.
Baca Juga
Hanya saja Zulhas geram lantaran Bulog tidak menepati janjinya. "Saya protes keras karena janji-janji, 'ini barang akan datang pak pada akhir Desember' gak datang juga, katanya Januari, ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap dia.
Penugasan Kementerian Perdagangan kepada Bulog terkait impor 350.000 ton kedelai sekaligus memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di dalam negeri. Langkah impor itu untuk menekan harga kedelai di pasaran. Pasalnya, komoditas dasar itu mengalami kenaikan harga sejak November tahun lalu.
"Oleh karena itu kemarin kami sudah menugaskan Bulog untuk impor 350.000 ton kedelai, kira-kira 40 hari hingga 50 hari akan sampai. Jadi setelah 50 hari mudah-mudahan nanti harga kedelai sudah Rp 11.000 per kilogram," tutur Zulhas.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda