Mendag Zulhas Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Negara Arab Teluk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak negara-negara Arab di Kawasan Teluk untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan dagang melalui skema Persetujuan Perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Free Trade Agreement (FTA).
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulhas saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (23/1).
“Saya mengharapkan dukungan penuh Sekjen Nayef, mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” kata dia, melalui pernyataannya, Selasa (24/1/2023).
Lihat Foto: Mendag Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Pelaku Usaha RI dan Arab Saudi Senilai Rp2,3 Triliun
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli menyampaikan usulan kembali tentang dibentuknya kerjasama persetujuan dagang antara Indonesia dan GCC, yang sebelumnya pernah disampaikan pada tahun 2018, 2021 dan 2022. Terlebih Indonesia sudah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab, yang merupakan salah satu anggota GCC, yang diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.
Sementara, Sekjen Nayef menyampaikan dukungan penuh atas usulan Indonesia untuk segera dimulai perundingan Persetujuan Dagang dalam bentuk Indonesia–GCC CEPA atau Indonesia-GCC FTA.
Pertemuan juga sepakat agar tim teknis kedua negara dapat menindaklanjuti untuk segera membahas rencana perundingan CEPA/FTA.
Lihat Foto: Zulkifli Hasan Lakukan Pertemuan dengan Mendag Arab Saudi
Sekedar informasi, GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara di Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Pada periode Januari— November 2022, total perdagangan Indonesia GCC tercatat sebesar USD 15 miliar, naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar USD 4,8 miliar sementara impor Indonesia dari GCC sebesar USD 10,2 miliar.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulhas saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (23/1).
“Saya mengharapkan dukungan penuh Sekjen Nayef, mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” kata dia, melalui pernyataannya, Selasa (24/1/2023).
Lihat Foto: Mendag Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Pelaku Usaha RI dan Arab Saudi Senilai Rp2,3 Triliun
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli menyampaikan usulan kembali tentang dibentuknya kerjasama persetujuan dagang antara Indonesia dan GCC, yang sebelumnya pernah disampaikan pada tahun 2018, 2021 dan 2022. Terlebih Indonesia sudah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab, yang merupakan salah satu anggota GCC, yang diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.
Sementara, Sekjen Nayef menyampaikan dukungan penuh atas usulan Indonesia untuk segera dimulai perundingan Persetujuan Dagang dalam bentuk Indonesia–GCC CEPA atau Indonesia-GCC FTA.
Pertemuan juga sepakat agar tim teknis kedua negara dapat menindaklanjuti untuk segera membahas rencana perundingan CEPA/FTA.
Lihat Foto: Zulkifli Hasan Lakukan Pertemuan dengan Mendag Arab Saudi
Sekedar informasi, GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara di Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Pada periode Januari— November 2022, total perdagangan Indonesia GCC tercatat sebesar USD 15 miliar, naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar USD 4,8 miliar sementara impor Indonesia dari GCC sebesar USD 10,2 miliar.
(nng)