Ini Jurus BNI Bisa Cetak Rekor Laba Sepanjang Sejarah: Tembus Rp18,3 Triliun

Selasa, 24 Januari 2023 - 22:18 WIB
loading...
A A A
"Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus menshifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai one stop financial solutions bagi nasabah," jelas Adi Sulistyowati.

Masih dari transformasi digital, lanjut Adi Sulistyowati, perseroan berencana untuk mentransformasi Bank Mayora yang diakuisisi pada 2022 untuk menjadi bank digital yang berfokus pada segmen UMKM. RUPS Bank Mayora tanggal 6 Januari 2023 telah menunjuk manajemen baru yang merupakan kombinasi dari profesional dan ahli dengan latar belakang perbankan, startup business, hingga financial technology.

“Pengangkatan manajemen baru Bank Mayora ini diharapkan dapat memperkuat struktur manajemen perseroan dalam melakukan transformasi bank digital sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital bagi UMKM,” jelas Adi.

Sementara itu, Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini memaparkan, pertumbuhan kredit BNI sebesar 10,9% YoY melebihi guidance yang ditetapkan perusahaan di awal 2022, yakni di kisaran 7% hingga 10%.

“Pertumbuhan tersebut dicapai di tengah upaya BNI melakukan transformasi dan fokus membangun portofolio kredit yang sehat melalui ekspansi pada debitur top tier di masing-masing industri dan regional,” kata Novita.

Sektor Business Banking mencatat pertumbuhan 10,3% YoY menjadi Rp532,2 triliun. Pertumbuhan dari segmen tersebut didorong oleh segmen korporasi blue chip yang tumbuh 28,9% YoY menjadi Rp232,7 triliun, segmen large commercial meningkat 29,9% YoY menjadi Rp53,1 triliun, segmen kecil terutama kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh 19,8% YoY menjadi Rp52,7 triliun.

Sementara di sektor consumer banking, kredit payroll masih menjadi fokus dengan pertumbuhan 20,3% YoY menjadi Rp43,1 triliun. Kemudian diikuti oleh kredit pemilikan rumah yang tumbuh 7,9% YoY menjadi Rp 53,5 triliun.

"Sehingga secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,2% YoY menjadi Rp110,1 triliun," jelas Novita.

Terkait harga saham, Direktur Corporate & International Banking Silvano Rumantir menyampaikan, harga BBNI di akhir 2022 tercatat meningkat 36,7% YoY, jauh lebih tinggi dari peningkatan harga saham LQ-45 yang sebesar 0,7% YoY. Pertumbuhan tersebut terlepas dari IHSG yang bergerak cukup fluktuatif di tahun 2022.

“Kami melihat banyak peluang di tahun 2023 yang dapat kami tangkap. Untuk itu, upaya transformasi perusahaan di tahun ini akan fokus di beberapa area seperti pengembangan solusi transaksi dan ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah,” kata Silvano.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)