5 Perusahaan Pengeruk Harta Karun Nikel di Indonesia, Nomor 2 Dikuasai Asing

Kamis, 26 Januari 2023 - 22:45 WIB
loading...
5 Perusahaan Pengeruk Harta Karun Nikel di Indonesia, Nomor 2 Dikuasai Asing
Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah, salah satunya cadangan nikel yang merupakan bahan baku baterai untuk kendaraan listrik. Dunia saat ini sedang membutuhkan energi baru dan terbarukan yang salah satunya lewat teknologi baterai karena lebih sedikit melepaskan emisi gas rumah kaca ketika dipakai, dibanding minyak, gas, apalagi batu bara.



Makanya, nikel pun dijuluki sebagai harta karun Indonesia sebab kandungan bijih nikel mencapai 11,7 miliar ton. Sementara cadangannya mencapai 4,5 miliar ton atau menyimpan sekitar 52% dari total cadangan dunia, termasuk nikel kadar rendah (limonite nickel) dan nikel kadar tinggi (saprolite nickel).

Sejalan dengan melimpahnya sumber daya alam itu, hilirisasi nikel di Indonesia pun kian meningkat. Pada 2022, nilai tambah komoditas nikel berkisar di angka Rp514 triliun.

Di tahun ini, nilai tambah komoditas nikel diperkirakan bisa semakin meningkat lagi hingga Rp592,2 triliun. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi pengusaha nikel di Indonesia.

Lantas, siapa saja penambang bijih nikel terbesar di negara ini? Berikut daftar 5 pengusaha atau perusahaan produsen bijih nikel terbesar di Indonesia:

1. Halim Mina Pemilik PT Bintang Delapan Mineral

Halim Mina merupakan Wakil Presiden Komisaris dari perusahaan tambang nikel PT Bintang Delapan Mineral. Ia memiliki 20% saham perseroan, menjadi pemegang saham terbesar ketiga setelah PT Panca Metta dan PT Meltapratama Perkasa.

2. Vale Canada Limited Pemilik INCO

Vale Canada Limited merupakan perusahaan asing yang memegang mayoritas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 43,7%. Vale Canada sudah beroperasi secara komersial sejak tahun 1978.

Selain Vale, PT Indonesia Asahan Aluminium menjadi pemegang saham terbanyak kedua emiten INCO, dengan jumlah saham sebanyak 20,0%. Perusahaan yang biasa disebut PT Inalum ini merupakan perusahaan milik negara atau BUMN sejak 1 November 2013.

3. Tauphan Ansar Nur Pemilik PT Citra Silika Mallawa

Mengutip situs modi.esdm.go.id, H. Tauphan Ansar Nur merupakan pemilik utama dari perusahaan tambang nikel PT Citra Silika Mallawa. Tauphan dilaporkan memiliki 70% saham perseroan ini.

Tauphan merupakan pebisnis asal Makassar. Sebelumnya, pada 2018, Tauphan sempat dijebloskan ke penjara setelah tersangkut kasus proyek Pasar Pa'Baeng-baeng. Ia pun telah dibebaskan setahun kemudian, pada Agustus 2019.

4. PT Makmur Lestari Primatama

Dikutip dari situs resminya, PT Makmur Lestari Primatama (MLP) didirikan di Jakarta pada tanggal 12 September 2006. Perusahaan ini berfokus pada kegiatan pertambangan bijih nikel. Pertambangan ini berlokasi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.



5. Pemerintah RI Pemilik ANTM

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merupakan Perusahaan Pertambangan yang dimiliki oleh BUMN Holding Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Mengutip data RTI, PT Inalum memiliki 65% saham Antam.

Mengutip situs resmi antam.com, segmen operasi nikel dari feronikel dan bijih nikel di Antam diproduksi oleh UBP Nikel Kolaka, UBP Nikel Konawe Utara, UBP Nikel Maluku Utara serta PT Gag Nikel di Papua Barat.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0670 seconds (0.1#10.140)