Investasi Sektor ESDM Tak Capai Target, Banyak Proyek Migas Alami Stagnasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan investasi sektor ESDM tidak mencapai target tahun lalu karena sejumlah proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) mengalami stagnasi. Realisasi investasi sektor ESDM sepanjang 2022 mencapai USD26,8 miliar atau 86% dari target yang ditetapkan sebesar USD31 miliar
"Sektor migas terjadi stagnasi karena memang beberapa kegiatan investasi di sektor migas belum berjalan dan kita harapkan di tahun 2023 bisa kita recover," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2022 dan Program Kerja Tahun 2023 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dia mengungkapkan investasi tetinggi dari sektor mineral dan batu bara (minerba). Investasi fasilitas pengolahan dan pemurniann (smelter) menjadi pendorong.
"Realisasi investasi di 2022 lebih rendah dibandingkan targetnya di 2023. Faktor yang memberikan realisasi positif itu adalah di sektor minerba karena banyaknya banyaknya kegiatan investasi di bidang smelter," ungkapnya.
Arifin menargetkan investasi sektor ESDM sebesar USD33,5 miliar. Terdiri dari sub sektor migas USD17,4 miliar, sub sektor minerba USD7,7 miliar, sub sektor EBT USD1,8 miliar dan sub sektor ketenagalistrikan USD6,6 miliar.
Sementara itu, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM sepanjang 2022 mencapai Rp351 triliun atau 138 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp254 triliun.
Realisasi PNBP itu terdiri dari PNBP migas sebesar Rp148,7 triliun, minerba sebesar Rp183,4 triliun, EBTKE sebesar Rp2,3 triliun serta penerimaan lainnya sebesar Rp17,0 triliun.
"Sektor migas terjadi stagnasi karena memang beberapa kegiatan investasi di sektor migas belum berjalan dan kita harapkan di tahun 2023 bisa kita recover," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2022 dan Program Kerja Tahun 2023 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dia mengungkapkan investasi tetinggi dari sektor mineral dan batu bara (minerba). Investasi fasilitas pengolahan dan pemurniann (smelter) menjadi pendorong.
"Realisasi investasi di 2022 lebih rendah dibandingkan targetnya di 2023. Faktor yang memberikan realisasi positif itu adalah di sektor minerba karena banyaknya banyaknya kegiatan investasi di bidang smelter," ungkapnya.
Arifin menargetkan investasi sektor ESDM sebesar USD33,5 miliar. Terdiri dari sub sektor migas USD17,4 miliar, sub sektor minerba USD7,7 miliar, sub sektor EBT USD1,8 miliar dan sub sektor ketenagalistrikan USD6,6 miliar.
Sementara itu, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM sepanjang 2022 mencapai Rp351 triliun atau 138 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp254 triliun.
Realisasi PNBP itu terdiri dari PNBP migas sebesar Rp148,7 triliun, minerba sebesar Rp183,4 triliun, EBTKE sebesar Rp2,3 triliun serta penerimaan lainnya sebesar Rp17,0 triliun.
(nng)