Rencanakan Pembangunan 2023, Ganjar Akan Keliling Tampung Usulan Rakyat
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan keliling enam eks kerasidenan di Jateng untuk menampung usulan masyarakat secara detail. Usulan-usulan tersebut nantinya menjadi pertimbangan untuk merencanakan pembangunan tahun 2023.
"Saya jalan ke enam kerasidenan, apa persoalan yang ada di situ. Maka kemudian kita akan mendapatkan yang lebih detail dari masyarakat. Sebaran aspirasinya lebih representatif lah harapan kita," kata Ganjar usai membuka masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jateng, Jumat (3/2/2023).
Ganjar mengatakan, konsep Musrenbang keliling ini hanya ada di Jateng. Pasalnya, kata Ganjar, dalam Musrenbang biasanya Pemerintah Daerah yang mendatangi kantor Pemerintah Provinsi untuk memberikan usulan-usulannya.
"Karena pernah ada beberapa orang datang ke sini, dulu Musrenbang ini konsepnya mereka hanya datang ke kantor pemprov, terus kemudian memberikan briefing-briefing dan usulannya gitu-gitu saja, copy paste," kata Ganjar.
Adapun, enam eks kerasidenan yang akan didatangi Ganjar meliputi wilayah Semarang, Banyumas, Kedu, Pati, Pekalongan, hingga Surakarta.
Setelah Musrenbang keliling ini, kata Ganjar, pihaknya akan membuat program di masing-masing wilayah untuk menyelasaikan berbagai persoalan di Jateng. Ganjar menyebut persoalan-persoalan tersebut akan ditangani sesuai dengan skala prioritas.
"Jawa Tengah itu masih punya PR seperti kemiskinan, terus kemudian pengangguran, soal kesehatan, ini menjadi prioritas. Stunting kan jadi prioritas juga, tapi mengangkat ekonomi juga. Jadi kita buat skala prioritas. Ketika ini kita mau buatkan program untuk rakyat, maka rakyat kita tanya 'butuhmu opo?'," kata Ganjar.
Ganjar berharap, pembangunan Jateng tahun 2023 akan direncanakan secara matang dan efektif untuk kebutuhan masyarakat. Namun, kata Ganjar, tetap mengacu pada arahan yang disampaikan Pemerintah Pusat.
"Kalau pusat bilang bereskan kemiskinan, stunting, bangkitkan kembali ekonomi, berarti kita menterjemahkannya dengan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan itu yang akan menjadi policy," pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, konsep Musrenbang keliling menjadi andalan Ganjar untuk merencanakan pembangunan dengan mempertimbangkan usulan sampai ke tingkat mikro. Konsep ini pun mengantarkan Jateng menjadi provinsi dengan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik di seluruh Indonesia pada 2019 lalu.
"Saya jalan ke enam kerasidenan, apa persoalan yang ada di situ. Maka kemudian kita akan mendapatkan yang lebih detail dari masyarakat. Sebaran aspirasinya lebih representatif lah harapan kita," kata Ganjar usai membuka masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jateng, Jumat (3/2/2023).
Ganjar mengatakan, konsep Musrenbang keliling ini hanya ada di Jateng. Pasalnya, kata Ganjar, dalam Musrenbang biasanya Pemerintah Daerah yang mendatangi kantor Pemerintah Provinsi untuk memberikan usulan-usulannya.
"Karena pernah ada beberapa orang datang ke sini, dulu Musrenbang ini konsepnya mereka hanya datang ke kantor pemprov, terus kemudian memberikan briefing-briefing dan usulannya gitu-gitu saja, copy paste," kata Ganjar.
Adapun, enam eks kerasidenan yang akan didatangi Ganjar meliputi wilayah Semarang, Banyumas, Kedu, Pati, Pekalongan, hingga Surakarta.
Setelah Musrenbang keliling ini, kata Ganjar, pihaknya akan membuat program di masing-masing wilayah untuk menyelasaikan berbagai persoalan di Jateng. Ganjar menyebut persoalan-persoalan tersebut akan ditangani sesuai dengan skala prioritas.
"Jawa Tengah itu masih punya PR seperti kemiskinan, terus kemudian pengangguran, soal kesehatan, ini menjadi prioritas. Stunting kan jadi prioritas juga, tapi mengangkat ekonomi juga. Jadi kita buat skala prioritas. Ketika ini kita mau buatkan program untuk rakyat, maka rakyat kita tanya 'butuhmu opo?'," kata Ganjar.
Ganjar berharap, pembangunan Jateng tahun 2023 akan direncanakan secara matang dan efektif untuk kebutuhan masyarakat. Namun, kata Ganjar, tetap mengacu pada arahan yang disampaikan Pemerintah Pusat.
"Kalau pusat bilang bereskan kemiskinan, stunting, bangkitkan kembali ekonomi, berarti kita menterjemahkannya dengan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan itu yang akan menjadi policy," pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, konsep Musrenbang keliling menjadi andalan Ganjar untuk merencanakan pembangunan dengan mempertimbangkan usulan sampai ke tingkat mikro. Konsep ini pun mengantarkan Jateng menjadi provinsi dengan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik di seluruh Indonesia pada 2019 lalu.
(nng)