Raih Laba Rp5,51 Triliun, PTPN Group Cetak Sejarah

Selasa, 07 Februari 2023 - 14:25 WIB
loading...
Raih Laba Rp5,51 Triliun,...
Penjualan minyak sawit topang laba PTPN Group. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III membukukan laba bersih sebesar Rp5,51 triliun pada 2022. Jumlah ini naik 19% dari tahun sebelumnya dan merupakan rekor sepanjang sejarah perusahaan.



Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, dengan adanya transformasi menyeluruh yang dilakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, perseroan mampu menghasilkan kinerja yang membanggakan, khususnya pada komoditas utama PTPN Group.

Di lini bisnis sawit misalnya, tahun 2022 rata-rata produktivitas tandan buah segar meningkat 3,4% dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan produktivitas crude palm oil (CPO), yaitu mencapai lebih 5 ton per hektare atau meningkat 3,6% dari tahun sebelumnya, sementara produktivitas rata-rata CPO nasional tahun 2022 hanya 3,9 ton/ha.

“Bahkan, 150 ribu hektare dari 450 ribu hektare tanaman produktif, mencapai protas hingga di atas 5,6 ton CPO per hektare, lebih tinggi dari capaian produktivitas perusahaan best practices terbaik nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (7/2/2023).

Raih Laba Rp5,51 Triliun, PTPN Group Cetak Sejarah

Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani. Foto/Dok

Lebih lanjut Abdul Ghani menyampaikan, penjualan meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp56 triliun. Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan, juga sangat baik dan sehat, yakni tercatat Rp13,56 triliun atau 5% di atas anggaran tahun 2022 (RKAP 2022).

Harga jual sawit juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, rata-rata harga CPO 2022 sebesar Rp12.489/kg, sedangkan di 2021 sebesar Rp11.293/kg. “Selain harga jual yang baik, serta produktivitas yang meningkat, laba yang diperoleh di tahun 2022 juga dipengaruhi oleh cash cost (exclude biaya pemupukan) yang berhasil diturunkan hingga sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya,” tambah Abdul Ghani.

Menurut Abdul Ghani, pencapaian kinerja positif tersebut menunjukan transformasi bisnis yang dilakukan secara menyeluruh, melalui tiga pilar pertumbuhan perusahaan: yaitu optimalisasi portofolio dan operational excellence, commercial excellence dan ekspansi hilir, serta optimalisasi aset dan kemitraan strategis. Selanjutnya 2 pendukung dasar, yaitu pengembangan kapabilitas dan budaya serta peningkatan sistem dan teknologi, berjalan dengan baik.

“Artinya, upaya-upaya tersebut ke depan akan terus kita lakukan untuk lebih mengoptimalkan lagi kinerja perusahaan,” ujarnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)