Sampah Plastik jadi Masalah Serius, Luhut Dorong Pembangunan Pabrik Daur Ulang

Rabu, 08 Februari 2023 - 20:42 WIB
loading...
Sampah Plastik jadi Masalah Serius, Luhut Dorong Pembangunan Pabrik Daur Ulang
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (empat kanan). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pembangunan pabrik plastik daur ulang di Indonesia. Pasalnya, sampah plastik masih menjadi masalah serius yang harus ditangani dengan baik.

Menurut Luhut, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik.

"Masalah plastik ini merupakan masalah serius dunia, jadi harus kita tangani dengan baik. Indonesia salah satu negara yang paling maju dalam penanganan ini. Karena kami punya komitmen tahun 2025 itu kita sudah bisa selesaikan," ungkapnya pada acara peresmian pabrik botol plastik di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

Dukungan terhadap program pemerintah dalam penanganan sampah plastik datang dari salah satu pabrik minuman milik Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) yang hari ini meresmikan pabrik baru CCEP Indonesia dengan menggandeng PT Amandina Bumi Nusantara.

Luhut pun berharap industri lainnya bisa menyontoh CCEP Indonesia guna mendukung program pemerintah mengurangi sampah laut pada 2025.

"Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Saya mengapresiasi langkah CCEP Indonesia," tutur menteri asal Sumatera Utara.



Pada kesempatan yang sama, President Director CCEP untuk Indonesia dan Papua Nugini, Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali.

Metode ini dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka panjang.

"Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2322 seconds (0.1#10.140)