Satgas Pangan Bekuk 7 Tersangka yang Bikin Harga Beras Tetap Mahal

Jum'at, 10 Februari 2023 - 15:17 WIB
loading...
Satgas Pangan Bekuk 7 Tersangka yang Bikin Harga Beras Tetap Mahal
7 tersangka pengoplos beras Bulog diamankan Satgas Pangan. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Satgas Pangan Polri berhasil mengamankan tujuh pelaku tindak kejahatan pengoplosan beras impor Bulog . Barang bukti yang diamankan berupa 350 ton beras, mesin jahit karung, bukti transfer, nota penjualan, serta buku catatan pengiriman dan distributor.



Ketujuh tersangka diamankan oleh Satgas Pangan Polda Banten, saat para pelaku ingin membawa 350 ton beras ke Timor Leste. Penangkapan para tersangka terjadi di daerah Banten.

Penangkapan ini juga merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Sidak dilakukan di Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), pada awal Februari 2023 kemarin.

"Penangkapan ini tindak lanjut dari kegiatan pengawasan penyaluran beras. Ini seperti saya lakukan di awal, distribusi beras untuk intervensi pasar karena harga beras mahal sampai Rp12.000 per kilogram (kg)," ungkap Buwas, Jumat (10/2/2023).

Dari sidak tersebut, Buwas mendatangi tiga gudang milik pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang. Dari gudang yang didatangi, dua di antaranya diduga menjual beras oplosan, melakukan pengemasan ulang beras ukuran 50 kilogram (kg), hingga beras Bulog diecer menjadi 5 kg.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menyebut, praktik kecurangan itu membuat harga beras tetap tinggi. Meski operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sudah dilakukan.

Dia mencatat, para pedagang menjual dengan harga Rp12.000 per kg. Kandati harga yang dilepas Bulog hanya Rp8.800 per kg.



“Maka berapa pun kita gulirkan (operasi pasar) enggak ada manfaatnya, karena harga tetap tinggi. Dari Bulog beli Rp8.800, dipindah ke karung premium merek lain dijual Rp12.000. Karena dianggap ini produksi dalam negeri,” ucap dia.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)