Kemenparekraf Apresiasi Pembiayaan 4 Film Indonesia melalui Fintech Securities Crowdfunding
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meluncurkan program pembiayaan 4 proyek film Indonesia perdana senilai Rp50 miliar.
Peluncuran program hasil kolaborasi pembiayaan dari Adhya Group dan Bizhare melalui kegiatan Fintech Securities Crowfunding Indonesia (FinsCoin) tersebut digelar di CGV Blitz Cinema Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (24/2).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya menyampaikan, Kemenparekraf senantiasa mendukung industri perfilman Indonesia.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Adhya Group dan Bizhare atas inovasinya dalam hal akses pembiayaan alternatif melalui fintech securities crowdfunding.
"Mekanisme pembiayaan 4 proyek film ini merupakan pertama kali dilaksanakan di Indonesia,” ujar Sandiaga, dikutip Senin (27/2/2023).
Adapun empat film yang akan mendapatkan pembiayaan tersebut yaitu Mantra Surugana yang disutradarai Dyan Sunu Prastowo, The Hole/Bolong disutradarai Hanung Bramantyo, Tulang Belulang Tulang dengan sutradara Sammaria Sari
Simanjuntak, dan Romeo Ingkar Janji yang disutradarai Emil Heradi.
Deputi bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani mengatakan, salah satu tantangan cukup berat yang dialami industri perfilman Indonesia adalah pembiayaan produksi film, mulai dari biaya pra-produksi, produksi, hingga pemasaran dan distribusi film.
“Meskipun permintaan pasar untuk film lokal semakin meningkat, namun masih terdapat kendala dalam hal mendapatkan sumber pembiayaan yang memada," ungkapnya.
Pelaksanaan launching 4 proyek film Indonesia tersebut dihadiri oleh 120 peserta yang terdiri dari beberapa organisasi dan asosiasi insan perfilman Indonesia.
Antara lain Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi), Badan Perfilman Indonesia (BPI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Indonesian Film Directors Club (IDFC) dan organisasi perfilman lainnya.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana mengharapkan seluruh pelaku kreatif dan penggiat film dapat terus berkomitmen mendukung subsektor perfilman.
Selain itu, dia berharap melalui kegiatan FinsCoin ini dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah produksi dan penonton film Indonesia.
CEO Adhya Group Ricky Wijaya juga mengungkapkan, tujuan dari kolaborasi pembiayaan 4 proyek film tersebut adalah untuk mendukung industri perfilman Indonesia melalui akses pembiayaan alternatif Fintech Securities Crowdfunding (SCF).
Sehingga, semakin banyak proyek film Indonesia yang terdanai dan masyarakat Indonesia dapat berperan serta dalam industri perfilman Indonesia secara finansial melalui penawaran efek berbasis teknologi finansial.
Peluncuran program hasil kolaborasi pembiayaan dari Adhya Group dan Bizhare melalui kegiatan Fintech Securities Crowfunding Indonesia (FinsCoin) tersebut digelar di CGV Blitz Cinema Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (24/2).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya menyampaikan, Kemenparekraf senantiasa mendukung industri perfilman Indonesia.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Adhya Group dan Bizhare atas inovasinya dalam hal akses pembiayaan alternatif melalui fintech securities crowdfunding.
"Mekanisme pembiayaan 4 proyek film ini merupakan pertama kali dilaksanakan di Indonesia,” ujar Sandiaga, dikutip Senin (27/2/2023).
Adapun empat film yang akan mendapatkan pembiayaan tersebut yaitu Mantra Surugana yang disutradarai Dyan Sunu Prastowo, The Hole/Bolong disutradarai Hanung Bramantyo, Tulang Belulang Tulang dengan sutradara Sammaria Sari
Simanjuntak, dan Romeo Ingkar Janji yang disutradarai Emil Heradi.
Deputi bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani mengatakan, salah satu tantangan cukup berat yang dialami industri perfilman Indonesia adalah pembiayaan produksi film, mulai dari biaya pra-produksi, produksi, hingga pemasaran dan distribusi film.
“Meskipun permintaan pasar untuk film lokal semakin meningkat, namun masih terdapat kendala dalam hal mendapatkan sumber pembiayaan yang memada," ungkapnya.
Pelaksanaan launching 4 proyek film Indonesia tersebut dihadiri oleh 120 peserta yang terdiri dari beberapa organisasi dan asosiasi insan perfilman Indonesia.
Antara lain Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi), Badan Perfilman Indonesia (BPI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Indonesian Film Directors Club (IDFC) dan organisasi perfilman lainnya.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana mengharapkan seluruh pelaku kreatif dan penggiat film dapat terus berkomitmen mendukung subsektor perfilman.
Selain itu, dia berharap melalui kegiatan FinsCoin ini dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah produksi dan penonton film Indonesia.
CEO Adhya Group Ricky Wijaya juga mengungkapkan, tujuan dari kolaborasi pembiayaan 4 proyek film tersebut adalah untuk mendukung industri perfilman Indonesia melalui akses pembiayaan alternatif Fintech Securities Crowdfunding (SCF).
Sehingga, semakin banyak proyek film Indonesia yang terdanai dan masyarakat Indonesia dapat berperan serta dalam industri perfilman Indonesia secara finansial melalui penawaran efek berbasis teknologi finansial.
(ind)