Percepat Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Ganjar Siapkan Forum CSR
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyiapkan forum Corporate Social Responsibility (CSR) bersama perusahaan swasta. Forum tersebut disiapkan untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di Jateng.
"Forum CSR kita siapkan dan beberapa perusahaan swasta kemarin hubungi saya. Karena kita mau mengumumkan ke publik, kira-kira kalau kita bagi-bagi tugas kita butuh hampir Rp500-an miliar untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem, jadi tidak banyak sebenarnya," kata Ganjar usai memimpin rapat koordinasi penanganan kemiskinan 17 Kabupaten di Ruang Rapat Kantor Gubernur B.5, Kota Semarang, Jateng, Selasa (28/2/2023).
Menurut Ganjar sejumlah perusahaan swasta sudah menghubunginya untuk menyokong CSR masing-masing dalam rangka membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng. Ganjar mengatakan, nantinya forum CSR akan membahas pembagian tugas para filantrop.
Dalam forum CSR tersebut, Ganjar juga akan mendorong para perusahaan berkontribusi membantu masyarakat berusia produktif dari keluarga kurang mampu dengan menggelar pelatihan kerja. Ganjar mengatakan, pelatihan ini pun bisa didukung berbagai dinas di Pemprov Jateng.
"Nanti Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan kita banyak yang bisa membantu, atau dari perusahaan-perusahaan. Ini kita percepat," kata Ganjar.
Di samping itu, Ganjar menyebut pihaknya berencana menciptakan padat karya untuk menyokong pelatihan tersebut. Melalui padat karya, kata Ganjar, masyarakat kurang mampu bisa mendapat penghasilan dan bantuan-bantuan keuangan juga dapat diberikan.
"Sementara dari Dinasnaker kita sedang berkeliling untuk mengecek perusahaan agar mereka bisa membantu keluarga-keluarga yang di dalamnya ada yang tidak bekerja, terus kemudian bisa mendapatkan penghasilan. ini yang yang ada," kata Ganjar.
Ganjar menegaskan, Pemprov Jateng terus bekerja dan berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama dalam mengatasi varibel kemiskinan seperti stunting.
Dia berharap, upaya-upaya yang akan dilakukan tersebut mendapatkan hasil positif. Ganjar pun meminta para bupati melaporkan kondisi kemiskinan terbaru dalam satu minggu ke depan untuk mempercepatnya.
"Kita dorong terus, perhatikan yang stunting, ini satu paket. Terus yang penyandang disabilitas dicari, yang tidak sekolah di usia 7 sampai 18 tahun maka bisa sekolah. Mudahan-mudahan sih minggu depan laporannya sudah proses dari masing-masing agar kita buatkan dalam sistem yang mudah dibaca," jelas Ganjar.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Ganjar angka kemiskinan Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27% pada periode September 2021 ke September 2022. Kini, angka kemiskinan Jateng tinggal 10,98%.
"Forum CSR kita siapkan dan beberapa perusahaan swasta kemarin hubungi saya. Karena kita mau mengumumkan ke publik, kira-kira kalau kita bagi-bagi tugas kita butuh hampir Rp500-an miliar untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem, jadi tidak banyak sebenarnya," kata Ganjar usai memimpin rapat koordinasi penanganan kemiskinan 17 Kabupaten di Ruang Rapat Kantor Gubernur B.5, Kota Semarang, Jateng, Selasa (28/2/2023).
Menurut Ganjar sejumlah perusahaan swasta sudah menghubunginya untuk menyokong CSR masing-masing dalam rangka membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng. Ganjar mengatakan, nantinya forum CSR akan membahas pembagian tugas para filantrop.
Dalam forum CSR tersebut, Ganjar juga akan mendorong para perusahaan berkontribusi membantu masyarakat berusia produktif dari keluarga kurang mampu dengan menggelar pelatihan kerja. Ganjar mengatakan, pelatihan ini pun bisa didukung berbagai dinas di Pemprov Jateng.
"Nanti Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan kita banyak yang bisa membantu, atau dari perusahaan-perusahaan. Ini kita percepat," kata Ganjar.
Di samping itu, Ganjar menyebut pihaknya berencana menciptakan padat karya untuk menyokong pelatihan tersebut. Melalui padat karya, kata Ganjar, masyarakat kurang mampu bisa mendapat penghasilan dan bantuan-bantuan keuangan juga dapat diberikan.
"Sementara dari Dinasnaker kita sedang berkeliling untuk mengecek perusahaan agar mereka bisa membantu keluarga-keluarga yang di dalamnya ada yang tidak bekerja, terus kemudian bisa mendapatkan penghasilan. ini yang yang ada," kata Ganjar.
Ganjar menegaskan, Pemprov Jateng terus bekerja dan berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama dalam mengatasi varibel kemiskinan seperti stunting.
Dia berharap, upaya-upaya yang akan dilakukan tersebut mendapatkan hasil positif. Ganjar pun meminta para bupati melaporkan kondisi kemiskinan terbaru dalam satu minggu ke depan untuk mempercepatnya.
"Kita dorong terus, perhatikan yang stunting, ini satu paket. Terus yang penyandang disabilitas dicari, yang tidak sekolah di usia 7 sampai 18 tahun maka bisa sekolah. Mudahan-mudahan sih minggu depan laporannya sudah proses dari masing-masing agar kita buatkan dalam sistem yang mudah dibaca," jelas Ganjar.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Ganjar angka kemiskinan Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27% pada periode September 2021 ke September 2022. Kini, angka kemiskinan Jateng tinggal 10,98%.
(nng)