Diplomasi Candi Borobudur Ala Mendag Zulhas Saat Menjamu Menteri Ekonomi ASEAN
loading...
A
A
A
Ditambah serta mewakili Menteri Perdagangan Brunei Darussalam dan Menteri Perdagangan Singapura yaitu Sekretaris Permanen Ekonomi, Perdagangan dan Industri Brunei Darussalam May Fa’ezah Ahmad Ariffin dan Direktur Divisi ASEAN pada Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. Turut hadir Menteri Pariwisata, Perdagangan, dan Industri Timor Leste Jose Lucas Do Carno Da Silva.
Sebelumnya, pada 20–21 Maret 2023 telah digelar pertemuan pendahuluan (preparatory) yang diikuti para Pejabat Ekonomi Senior (Senior Economic Officials Meeting/SEOM) negara-negara ASEAN Batik, Sajian Kuliner Khas, dan Seni Budaya Indonesia pada acara jamuan makan malam, para menteri menikmati sejumlah kuliner khas nusantara yang disajikan seperti salad iwak wader, sop senerek ayam, dan ampar-ampar pisang.
Selain itu ada pula aneka pilihan hidangan yang dapat dinikmati delegasi seperti gudeg, kupat tahu magelang, sate sapi ponorogo, mangut beong, nasi goreng dan nasi kecombrang, serta aneka jajanan pasar seperti pisang onte-onte, serabi kocok, onde-onde, keladi ubi ungu karamel, dan getuk.
Seni tradisional berupa tari-tarian dan musik tradisional turut menyambut para menteri dan menghangatkan suasana jamuan makan malam di kawasan Candi Borobudur. Sebagai pembuka, ditampilkan Tari Wirotoyo, dilanjutkan dengan Tari Bondan Kendhi, Tari Merak Driyo, dan Tari Bambangan Cakil. Tari Wirotoyo ditampilkan penari anak-anak, yang menggambarkan keterampilan dan keberanian penari pria, dalam gaya Surakarta yang perkasa.
Selanjutnya, Tari Bondan Kendhi menunjukkan identitas sebagai kakak bagi adiknya. Cerita dari seorang kakak perempuan yang ingin membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah tangga, memberikan kasih sayang, dan merawat adiknya yang lebih muda.
Kemudian, Tari Merak Driyo merupakan tarian ciptaan baru yang menggambarkan kehidupan seekor merak. Tarian merak menggambarkan keindahan, keterampilan, dan kelenturan seperti yang dijelaskan dalam gerakan dinamis yang disertai dengan musik ritmis sehingga menjadi satu kesatuan yang indah.
Lalu Tari Bambangan Cakil, tarian tradisional dari Surakarta yang diambil dari cerita wayang Mahabharata. Tarian ini bercerita tentang perang antara prajurit Arjuna melawan raksasa Cakil dan memberikan makna bahwa kejahatan akan dikalahkan oleh kebaikan.
Dalam acara santap malam tersebut, para Menteri Ekonomi ASEAN tampil istimewa dengan memakai baju batik khas Indonesia dari jenama Garuda Kencana. Kemeja batik tulis yang digunakan para menteri bermotif Garuda ASEAN Boketan yang memiliki beberapa unsur motif.
Pertama, unsur motif garuda dari kepercayaan Hindu sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Motif garuda tersebut melambangkan kekuasaan dan keperkasaan sebagai cerminan para menteri sebagai pemimpin ekonomi di negara masing-masing. Motif kedua yaitu sulur-sulur yang menyatu, melambangkan sinergi dan keharmonisan tiap negara dalam mencapai tujuan bersama.
Motif ketiga, parang untuk melambangkan semangat yang tidak pernah putus. Motif terakhir adalah logo ASEAN. Selain batik tulis yang dipakai, para pejabat ekonomi senior ASEAN menggunakan batik cap dengan motif Lurik Songketan yang terinspirasi motif jawa lurik atau garis-garis, dan songket khas Palembang.
Sebelumnya, pada 20–21 Maret 2023 telah digelar pertemuan pendahuluan (preparatory) yang diikuti para Pejabat Ekonomi Senior (Senior Economic Officials Meeting/SEOM) negara-negara ASEAN Batik, Sajian Kuliner Khas, dan Seni Budaya Indonesia pada acara jamuan makan malam, para menteri menikmati sejumlah kuliner khas nusantara yang disajikan seperti salad iwak wader, sop senerek ayam, dan ampar-ampar pisang.
Selain itu ada pula aneka pilihan hidangan yang dapat dinikmati delegasi seperti gudeg, kupat tahu magelang, sate sapi ponorogo, mangut beong, nasi goreng dan nasi kecombrang, serta aneka jajanan pasar seperti pisang onte-onte, serabi kocok, onde-onde, keladi ubi ungu karamel, dan getuk.
Seni tradisional berupa tari-tarian dan musik tradisional turut menyambut para menteri dan menghangatkan suasana jamuan makan malam di kawasan Candi Borobudur. Sebagai pembuka, ditampilkan Tari Wirotoyo, dilanjutkan dengan Tari Bondan Kendhi, Tari Merak Driyo, dan Tari Bambangan Cakil. Tari Wirotoyo ditampilkan penari anak-anak, yang menggambarkan keterampilan dan keberanian penari pria, dalam gaya Surakarta yang perkasa.
Selanjutnya, Tari Bondan Kendhi menunjukkan identitas sebagai kakak bagi adiknya. Cerita dari seorang kakak perempuan yang ingin membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah tangga, memberikan kasih sayang, dan merawat adiknya yang lebih muda.
Kemudian, Tari Merak Driyo merupakan tarian ciptaan baru yang menggambarkan kehidupan seekor merak. Tarian merak menggambarkan keindahan, keterampilan, dan kelenturan seperti yang dijelaskan dalam gerakan dinamis yang disertai dengan musik ritmis sehingga menjadi satu kesatuan yang indah.
Lalu Tari Bambangan Cakil, tarian tradisional dari Surakarta yang diambil dari cerita wayang Mahabharata. Tarian ini bercerita tentang perang antara prajurit Arjuna melawan raksasa Cakil dan memberikan makna bahwa kejahatan akan dikalahkan oleh kebaikan.
Dalam acara santap malam tersebut, para Menteri Ekonomi ASEAN tampil istimewa dengan memakai baju batik khas Indonesia dari jenama Garuda Kencana. Kemeja batik tulis yang digunakan para menteri bermotif Garuda ASEAN Boketan yang memiliki beberapa unsur motif.
Pertama, unsur motif garuda dari kepercayaan Hindu sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Motif garuda tersebut melambangkan kekuasaan dan keperkasaan sebagai cerminan para menteri sebagai pemimpin ekonomi di negara masing-masing. Motif kedua yaitu sulur-sulur yang menyatu, melambangkan sinergi dan keharmonisan tiap negara dalam mencapai tujuan bersama.
Motif ketiga, parang untuk melambangkan semangat yang tidak pernah putus. Motif terakhir adalah logo ASEAN. Selain batik tulis yang dipakai, para pejabat ekonomi senior ASEAN menggunakan batik cap dengan motif Lurik Songketan yang terinspirasi motif jawa lurik atau garis-garis, dan songket khas Palembang.