Datangkan Pesawat ke-5, Pelita Air Siap Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pelita Air Service (PAS) menambah armada baru pesawat Airbus A320 untuk memperkuat bisnis penerbangan komersial berjadwalnya (scheduled flight). Dengan kedatangan armada baru tersebut, Pelita Air saat ini memiliki 5 pesawat Airbus A320 dari rencana total 18 pesawat Airbus A320 di tahun 2023 ini.
Kehadiran pesawat ke-5 Pelita Air ini melengkapi kehadiran armada sebelumnya yang sudah hadir sejak bulan April 2022 untuk armada pertama dan kedua, disusul bulan Agustus di tahun yang sama untuk armada ke 3, dan Februari 2023 untuk armada ke 4.
"Kedatangan pesawat ke-5 ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pelita Air untuk memperkuat layanan rute domestik demi mendukung konektivitas udara di Indonesia dan juga bertepatan dengan persiapan antisipasi peningkatan permintaan menjelang Lebaran," ungkap Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan melalui keterangan resminya, Rabu (29/3/2023).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi masyarakat yang akan mudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat 14,2 % jika dibandingkan masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Prediksi lonjakan arus mudik masyarakat ini disebabkan perubahan kebijakan dan regulasi penanganan Covid-19. Selain itu juga faktor perekonomian masyarakat yang mulai pulih diyakini menjadi pendorong meningkatnya volume tersebut.
Khusus menghadapi mudik Lebaran, kata Dendy, Pelita Air siap untuk terus menambah armada dan rute baru sebagaimana permintaan pasar. Saat ini Pelita Air tengah menunggu kedatangan pesawat-pesawat yang ke-6 hingga yang ke-10 sampai dengan bulan Juli 2023. Sedangkan pesawat ke-11 hingga ke-18 baru akan datang di semester II/2023.
Scheduled flight merupakan bentuk transformasi bisnis Pelita Air yang fokus sebagai lini bisnis utama, selain dari air charter, logistik, aero services serta ancillaries sebagai lini bisnis pendukung. Sejak awal kemunculannya, Pelita Air muncul dengan layanan Medium Service, yaitu para pelanggan dapat terbang melalui Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, yang biasanya hanya diisi oleh maskapai premium.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Kehadiran pesawat ke-5 Pelita Air ini melengkapi kehadiran armada sebelumnya yang sudah hadir sejak bulan April 2022 untuk armada pertama dan kedua, disusul bulan Agustus di tahun yang sama untuk armada ke 3, dan Februari 2023 untuk armada ke 4.
"Kedatangan pesawat ke-5 ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pelita Air untuk memperkuat layanan rute domestik demi mendukung konektivitas udara di Indonesia dan juga bertepatan dengan persiapan antisipasi peningkatan permintaan menjelang Lebaran," ungkap Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan melalui keterangan resminya, Rabu (29/3/2023).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi masyarakat yang akan mudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat 14,2 % jika dibandingkan masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Prediksi lonjakan arus mudik masyarakat ini disebabkan perubahan kebijakan dan regulasi penanganan Covid-19. Selain itu juga faktor perekonomian masyarakat yang mulai pulih diyakini menjadi pendorong meningkatnya volume tersebut.
Khusus menghadapi mudik Lebaran, kata Dendy, Pelita Air siap untuk terus menambah armada dan rute baru sebagaimana permintaan pasar. Saat ini Pelita Air tengah menunggu kedatangan pesawat-pesawat yang ke-6 hingga yang ke-10 sampai dengan bulan Juli 2023. Sedangkan pesawat ke-11 hingga ke-18 baru akan datang di semester II/2023.
Scheduled flight merupakan bentuk transformasi bisnis Pelita Air yang fokus sebagai lini bisnis utama, selain dari air charter, logistik, aero services serta ancillaries sebagai lini bisnis pendukung. Sejak awal kemunculannya, Pelita Air muncul dengan layanan Medium Service, yaitu para pelanggan dapat terbang melalui Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, yang biasanya hanya diisi oleh maskapai premium.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(fai)