Tumbuh 12 Persen Lebih, Jamsyar Raih Laba Rp189 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Performa PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) terus naik dari tahun ke tahun. Capaian itu dapat dibuktikan dari laporan keuangan yang telah selesai diaudit secara transparan dan independen.
Berdasarkan laporan keuangan audited tahun 2022, laba bersih Jamsyar tumbuh 12,77% YoY dari Rp168,16 miliar menjadi Rp189,63 miliar. Sementara pendapatan kafalah bersih (penjaminan bersih) naik 10,74% YoY dari Rp264,54 miliar menjadi Rp292,96 miliar.
"Dari sisi total ekuitas JamSyar pada tahun 2022 juga mengalami peningkatan menjadi Rp1.145,82 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp977,04 miliar. Sedangkan dari total aset Jamsyar membukukan senilai Rp2,4 triliun," kata Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo kepada pers, Jumat (31/3/2023).
Gatot menambahkan, JamSyar juga memiliki cadangan teknis yang dihitung oleh konsultan aktuaria independen Padma Radya Aktuaria dan diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) berupa cadangan klaim dan imbal jasa kkafalah ditangguhkan yang mampu untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang.
"Hal ini menunjukan bahwa Jamsyar selalu istimewa," imbuh Gatot.
Di tahun buku 2022 JamSyar memiliki cadangan klaim Rp366,89 miliar dan imbal jasa kafalah ditangguhkan sebesar Rp715,19 miliar. Artinya JamSyar dinilai cukup untuk menanggung arus kas masa depan terkait dengan liabilitas atas klaim dalam penyelesaian dan juga risiko yang belum dijalani (Unexpired risk reserve).
Dari sisi rasio klaim Jamsyar mencatat sebesar 31,79% dan default rate sebesar 0,48%. Hal ini menunjukkan JamSyar mampu meningkatkan kualitas penjaminan yang menjadi salah satu fondasi bagi sustainability growth perusahaan.
“Saya selalu mengingatkan, bahwa JamSyar harus selalu sehat agar dapat terus mendukung program-program pemerintah yang dapat mendorong ekonomi kerakyatan seperti UMKM dan mendukung proyek strategis nasional. Tak hanya itu, dengan Roadmap bisnis JamSyar yang terus memperluas jaringan dan layanan diharapkan dapat membantu pertumbuhan bisnis di Indonesia ke arah yang lebih baik," tandas Gatot.
Berdasarkan laporan keuangan audited tahun 2022, laba bersih Jamsyar tumbuh 12,77% YoY dari Rp168,16 miliar menjadi Rp189,63 miliar. Sementara pendapatan kafalah bersih (penjaminan bersih) naik 10,74% YoY dari Rp264,54 miliar menjadi Rp292,96 miliar.
"Dari sisi total ekuitas JamSyar pada tahun 2022 juga mengalami peningkatan menjadi Rp1.145,82 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp977,04 miliar. Sedangkan dari total aset Jamsyar membukukan senilai Rp2,4 triliun," kata Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo kepada pers, Jumat (31/3/2023).
Gatot menambahkan, JamSyar juga memiliki cadangan teknis yang dihitung oleh konsultan aktuaria independen Padma Radya Aktuaria dan diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) berupa cadangan klaim dan imbal jasa kkafalah ditangguhkan yang mampu untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang.
"Hal ini menunjukan bahwa Jamsyar selalu istimewa," imbuh Gatot.
Di tahun buku 2022 JamSyar memiliki cadangan klaim Rp366,89 miliar dan imbal jasa kafalah ditangguhkan sebesar Rp715,19 miliar. Artinya JamSyar dinilai cukup untuk menanggung arus kas masa depan terkait dengan liabilitas atas klaim dalam penyelesaian dan juga risiko yang belum dijalani (Unexpired risk reserve).
Dari sisi rasio klaim Jamsyar mencatat sebesar 31,79% dan default rate sebesar 0,48%. Hal ini menunjukkan JamSyar mampu meningkatkan kualitas penjaminan yang menjadi salah satu fondasi bagi sustainability growth perusahaan.
Baca Juga
“Saya selalu mengingatkan, bahwa JamSyar harus selalu sehat agar dapat terus mendukung program-program pemerintah yang dapat mendorong ekonomi kerakyatan seperti UMKM dan mendukung proyek strategis nasional. Tak hanya itu, dengan Roadmap bisnis JamSyar yang terus memperluas jaringan dan layanan diharapkan dapat membantu pertumbuhan bisnis di Indonesia ke arah yang lebih baik," tandas Gatot.
(uka)