Harga Emas Bersiap di Bawah USD1.000 Dipicu Suku Bunga

Kamis, 19 November 2015 - 14:43 WIB
Harga Emas Bersiap di Bawah USD1.000 Dipicu Suku Bunga
Harga Emas Bersiap di Bawah USD1.000 Dipicu Suku Bunga
A A A
SINGAPURA - Harga emas mungkin akan berada di bawah USD1.000/ons setelah bertahan di atas posisi itu selama enam tahun terakhir dipicu naiknya suku bunga pada bulan depan.

Menurut BMI Research, logam mulia mungkin meluncur di bawah level tersebut pada paruh pertama 2016 setelah Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga dan menguatnya dolar Amerika Serikat (USD).

Kepala penelitian komoditas global John Davies mengatakan, harapan untuk pengetatan bertahap akan melindungi harga pada musim gugur, dengan berada di sekitar USD1.000 atau di atas itu. Logam mulia berada di USD1.077,10 pada pukul 13.47 di Singapura.

Emas telah kehilangan sekitar 9% sepanjang 2015, turun ke level terendah lima tahun karena pembuat kebijakan Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006, membatasi daya tarik emas.

Mayoritas investor mengharapkan kenaikan suku bunga pada awal bulan depan, diperkuat hasil risalah rapat Fed pada Oktober, yang dirilis pada Rabu. Goldman Sachs Group Inc mengatakan, kenaikan suku bunga pada Desember mungkin akan menyakiti emas.

"Tentu (emas) pada USD1.000 akan diuji tapi kami belum tentu berpikir harga emas akan runtuh. Banyak keyakinan suku bunga naik tapi setelah naik, saya berpikir tidak akan terjadi reaksi spontan yang tiba-tiba," kata Davies, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (19/11/2015).

Emas untuk pengiriman segera jatuh ke USD1.064,55/ons pada Rabu, level terendah sejak Februari 2010. Emas menuju penurunan tahunan ketiga karena kepemilikan investor terhadap emas jatuh di harga rata-rata sekitar USD1.172 pada tahun ini.

Harga rata-rata akan emas menurun pada tahun depan dan 2017, dan BMI mungkin memangkas proyeksi dari USD1.150 untuk tahun depan.

Fed kemungkinan menaikkan suku bunga 25 basis pada bulan depan diikuti 75 basis poin pada 2016. Itu sejalan dengan berdasarkan Morgan Stanley’s Market Implied Pace of Rate Hikes Index, yang menunjukkan The Fed akan melakukan kenaikan bertahap 0,25% selama tiga kali pada tahun depan.

"Jika secara signifikan lebih cepat dari itu, atau lebih agresif, maka bisa menjadi lebih jauh penurunan (harga emas). Pandangan kami tentang harga emas didasarkan pada harapan akan ada kenaikan suku bunga yang bertahap tahun depan," kata Davies.

Goldman memperkirakan emas berada pada USD1.050 dalam enam bulan dan USD1.000 dalam satu tahun setelah naiknya suku bunga. Pendiri Galtere Ltd Renee Haugerud mengatakan, emas bisa jatuh ke USD900-USD1.000 karena USD menguat.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3835 seconds (0.1#10.140)