HT Sosok Panutan dalam Keluarga

Kamis, 31 Desember 2015 - 05:05 WIB
HT Sosok Panutan dalam Keluarga
HT Sosok Panutan dalam Keluarga
A A A
DI tengah kesibukannya dalam membangun perusahaan besar, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) tidak pernah lupa dengan keluarga. Sebagai sosok panutan, ia selalu menyempatkan diri berlibur bersama istri dan anak-anak tercinta.

"Tahun 2015 merupakan tahun sibuk bagi saya. Di samping mengelola MNC Group juga membangun Partai Perindo yang baru memasuki usia satu tahun. Setiap hari rata-rata saya bekerja 16-18 jam," ujarnya.

"Puji syukur kepada Tuhan, di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik, MNC Group tumbuh pesat di tahun 2015. Jumlah karyawan meningkat di atas 30 ribu," kata HT.

Memasuki tahun 2016, ia pun memutuskan untuk mengambil cuti besar. "Saya ingin adanya quality time bersama istri dan anak-anak," terangnya.

Hal ini HT tuturkan dalam catatan diarynya, sebagai berikut:

Saya memutuskan ke Amerika, tepatnya ke Los Angeles, sekaligus mengunjungi Jessica, anak ketiga yang sedang menyelesaikan program S2 yang kedua (sebelumnya telah lulus S2 di Sydney).

Tanggal 25 Desember subuh, kami berlima, saya, istri dan ketiga anak (Valencia, Clarissa dan Warren) berangkat ke LA dan karena perbedaan waktu mundur 15 jam tiba di LA sekitar pk 11.00 tanggal 25 Desember waktu setempat. Angela, anak pertama dan suaminya Michael serta kedua anaknya (Theo dan Madeline) tidak ikut dan berlibur ke Hong Kong karena kedua anak mereka yang masih kecil. Amerika terlalu jauh karena jarak tempuhnya hampir 17 jam diudara, belum termasuk transit di Singapura dan Tokyo sekitar 3 jam.

Hari Pertama (Jumat, 25 Desember 2015)

Cuaca di LA cukup dingin berkisar 10-15C. Tidak banyak yang dikerjakan di hari pertama, saya lebih banyak tinggal di apartemen yang terletak di kawasan Beverly Hills. Malamnya kami mengadakan Christmas dinner di Mastro's Malibu, 45 menit dari Beverly Hills. Saya menyetir sendiri ke sana dengan menggunakan Escalade, mobil SUV yang sangat populer di Amerika. Saudara saya dan keluarganya yang juga sedang berlibur ikut bergabung. Mastro's sangat dikenal di kalangan selebritis Hollywood dengan menu khasnya steak dan seafood.

Hari Kedua (Sabtu, 26 Desember 2015)

Seperti biasanya saya bangun pagi sebelum jam 5.00. Kemudian minum 2 cangkir kopi karena jetlag (perbedaan waktu mundur 15 jam dengan Jakarta). Meskipun berlibur, kebiasaan bekerja keras tidak bisa berhenti. Setiap bangun pagi, saya selalu sempatkan bekerja, termasuk membalas dan mengirim email, whatsapp dll. Setiap kali ada waktu luang selalu saya pergunakan untuk bekerja dan rata-rata menghabiskan waktu 5-7 jam setiap hari. Memang sulit keluar dari kebiasaan kerja keras.

Sebelum pk 8.00 saya mulai ke gym untuk berolahraga. Lumayan juga lari hampir 1 jam non stop dan angkat beban sekitar 30 menit. Olahraga adalah kebiasaan saya setiap hari agar tubuh tetap bugar. Salah satu penyebab saya mampu kerja keras karena menjaga stamina dengan berolahraga rutin dan disiplin.

.

Siangnya saya dan Warren santai di apartemen sedangkan yang lain jalan-jalan di sekitar Rodeo Drive, Beverly Hills. Kebetulan apartemen kami terletak di sekitar Rodeo Dr. Sorenya, David Foster, penyanyi dan pengarang lagu kawakan datang berkunjung ngobrol-ngobrol. Hubungan kita cukup baik sebagai sahabat. David rencananya akan perform di acara malam tahun baru yang saya adakan dengan beberapa sahabat. Malam harinya kami dinner di Sugarfish, restoran Jepang di Canon Dr., Beverly Hills yang terkenal dengan sushi roll-nya dan kerap dikunjungi para selebritis Hollywood.

Hari Ketiga (Minggu, 27 Desember 2015)

Seperti biasanya saya bangun subuh, minum kopi, mengirim email dan pesan melalui whatsapp. Kemudian olahraga dan pk. 9.00 kami berangkat menuju San Francisco dengan menggunakan mobil. Jarak tempuh sekitar 600 km. 3 jam pertama saya yang nyetir dan 3 jam berikutnya Jessica. Kondisi saya masih jetlag, kalau menyetir terlalu lama gampang ngantuk. Di tengah jalan kami makan siang di In-N-Out, restoran burger mirip McDonald yang cukup terkenal di Amerika.

Sekitar pk 4.00 sore kami tiba di SF dan menginap di Fairmont Hotel, hotel tua tapi terbesar di SF yg berusia lebih dari 100 tahun. Sebelum dinner, kami jalan-jalan di Union Square, pusat perbelanjaan di pusat Kota San Francisco seperti Times Square di New York, Rodeo Drive di Beverly Hills atau Orchard Road di Singapura. Malamnya kami dinner di restoran Jepang, Roka Akor, yang cukup terkenal di sana.

Hari Keempat (Senin, 28 Desember 2015)

Suatu perjalanan yang mengesankan bagi saya bisa sepenuhnya bersama-sama istri dan anak-anak. Momentum ini saya pergunakan untuk banyak berdialog termasuk memberikan nasihat kepada mereka terkait sekolah, pergaulan dan hal-hal lain yang berguna.

Di hari yang keempat ini, saya bangun pagi sekali sebelum pk 4.00 pagi, saya manfaatkan untuk mereview pekerjaan sebelum berolahraga. Sekitar pk 10.00 kami mulai jalan keliling kota San Franscisco dan siangnya lunch di Fishermans Wharf, kompleks hiburan keluarga dengan berbagai gift shop dan restoran cepat saji yang sangat ramai dikunjungi karena liburan sekolah. Malamnya kami dinner di PPQ Dungeness Island, restoran Vietnamese yang terkenal dengan menu kepiting raja. Memang sangat lezat kepitingnya, saya sampai habis 2'ekor.

Hari Kelima (Selasa, 29 Desember 2015)

.

Pada hari terakhir di SF, saya dan Warren mengunjugi Alcatraz, penjara dengan maximum security yang dahulu dipergunakan bagi para penjahat kakap, termasuk penjahat legendary Al Capone, gangster dari Chicago. Dahulu pernah di film-kan dan sempat box office dengan pemeran Clint Eastwood. Saat ini Alcatraz menjadi tempat wisata dan konon dalam setahun dikunjungi lebih dari 5 juta wisatawan. Istri dan anak-anak perempuan memilih untuk jalan-jalan di sekitar Hotel Fairmont.

.

Sekembalinya dari Alcatraz, saya dan Warren bergabung dengan yang lainnya di hotel dan kemudian kembali ke Los Angeles. Kali ini saya yang nyetir sepanjang perjalanan 600 km dengan waktu tempuh 6 1/2 jam, termasuk 20 menit mengisi bensin, minum kopi dan beli camilan di tengah perjalanan. Kami tiba di LA hampir tengah malam. Saya tidak langsung tidur, sempat bekerja hampir 2 jam baru kemudian beristirahat.


Bersambung ...
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6109 seconds (0.1#10.140)