Onduline Ajak Profesional Arsitektur Ciptakan Disain Atap Ramah Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen atap ramah lingkungan Onduline, PT Onduline Indonesia mengajak para profesional di bidang arsitektur menciptakan inovasi disain atap rumah atau bangunan berkelanjutan (sustainable construction) melalui sebuah kompetisi.
Kompetisi desain atap bangunan hijau ( green building ) ini digelar sebagai wujud respon Onduline terhadap isu kualitas lingkungan yang makin merosot akibat sifat manusia yang konsumtif terhadap energi dan kegiatan yang memicu pemanasan global (global warming).
Kompetisi Onduline Green Rood Award (OGRA) 2023 Asia ini digagas sejak 2013. Hajatan dua tahunan ini telah dihelat keenam kali sepanjang 10 tahun terakhir. Selama kurun waktu itu telah didapatkan lebih dari 500 entri.
(Baca juga:Bung! Kota Medan Bakal Punya Pasar Berkonsep Green Building)
Kompetisi OGRA juga telah menjadi penghargaan disain terpenting di kawasan Asia Tenggara, sehingga tahun ini diputuskan untuk membawa sayembara ini ke level kawasan Asia untuk pertama kalinya, yang mencakup enam negara sekaligus, yaitu Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Mengangkat tema “Tropical Passive Roof Design for Low Energy Houses”, peserta yang diharuskan memiliki pengalaman minimal 1 tahun di bidang arsitektur, desain interior, konstruksi, developer, konsultan perencana dan konsultan pelaksana, diharuskan membuat disain atap untuk rumah tinggal yang dikelola dengan strategi berkelanjutan.
Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane mengungkapkan, OGRA 2023 Asia terbuka untuk arsitek perorangan dan proyek, disainer, pengembang properti, pelaksana dan perancang bangunan yang memiliki tekat membuat perubahan besar dan inovatif di dunia disain Asia Pasifik.
(Baca juga:Terapkan Green Building, Ini Dia Penampakan Gedung Kementerian PUPR)
“Kami menggelar kompetisi ini untuk menampilkan bakat-bakat terbaik dalam disain dan inovasi, serta menyediakan platform bagi para arsitek dan disainer berbakat agar mereka bisa menampilkan karya dan proyek-proyek yang luar biasa,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (15/4/2023).
Onduline berharap OGRA dapat menginspirasi lebih banyak arsitek dan mendapatkan lebih banyak karya yang masuk dari Indonesia. “Kami akan terus konsisten mengomunikasikan solusi Onduline yang hijau dengan Green Label Indonesia yang didapat untuk berbagai solusi atap, karena banyak kalangan arsitek yang kini tengah berjuang menyosialisasikan bangunan dan disain ramah lingkungan. OGRA menjadi momen tepat untuk mengapresiasi mereka,” jelas Esther.
Kompetisi desain atap bangunan hijau ( green building ) ini digelar sebagai wujud respon Onduline terhadap isu kualitas lingkungan yang makin merosot akibat sifat manusia yang konsumtif terhadap energi dan kegiatan yang memicu pemanasan global (global warming).
Kompetisi Onduline Green Rood Award (OGRA) 2023 Asia ini digagas sejak 2013. Hajatan dua tahunan ini telah dihelat keenam kali sepanjang 10 tahun terakhir. Selama kurun waktu itu telah didapatkan lebih dari 500 entri.
(Baca juga:Bung! Kota Medan Bakal Punya Pasar Berkonsep Green Building)
Kompetisi OGRA juga telah menjadi penghargaan disain terpenting di kawasan Asia Tenggara, sehingga tahun ini diputuskan untuk membawa sayembara ini ke level kawasan Asia untuk pertama kalinya, yang mencakup enam negara sekaligus, yaitu Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Mengangkat tema “Tropical Passive Roof Design for Low Energy Houses”, peserta yang diharuskan memiliki pengalaman minimal 1 tahun di bidang arsitektur, desain interior, konstruksi, developer, konsultan perencana dan konsultan pelaksana, diharuskan membuat disain atap untuk rumah tinggal yang dikelola dengan strategi berkelanjutan.
Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane mengungkapkan, OGRA 2023 Asia terbuka untuk arsitek perorangan dan proyek, disainer, pengembang properti, pelaksana dan perancang bangunan yang memiliki tekat membuat perubahan besar dan inovatif di dunia disain Asia Pasifik.
(Baca juga:Terapkan Green Building, Ini Dia Penampakan Gedung Kementerian PUPR)
“Kami menggelar kompetisi ini untuk menampilkan bakat-bakat terbaik dalam disain dan inovasi, serta menyediakan platform bagi para arsitek dan disainer berbakat agar mereka bisa menampilkan karya dan proyek-proyek yang luar biasa,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (15/4/2023).
Onduline berharap OGRA dapat menginspirasi lebih banyak arsitek dan mendapatkan lebih banyak karya yang masuk dari Indonesia. “Kami akan terus konsisten mengomunikasikan solusi Onduline yang hijau dengan Green Label Indonesia yang didapat untuk berbagai solusi atap, karena banyak kalangan arsitek yang kini tengah berjuang menyosialisasikan bangunan dan disain ramah lingkungan. OGRA menjadi momen tepat untuk mengapresiasi mereka,” jelas Esther.