Agus Setya Wardhana, Petani Milenial Penangkar Kentang Sukses di Pasuruan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada peningkatan dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian. Seperti ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Indonesia.
“Kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/4/2023).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.“Milenial harus berkemampuan dan berjiwa entrepreneurship yang tinggi, maka pertanian ada di genggaman tangan kita,” katanya.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
Dedi Nursyamsi menambahkan, Program YESS sangat mendukung dalam pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial.
Program yang merupakan hasil kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) merupakan implementasi dari kesungguhan Kementan dalam meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.
Agus Setya Wardhana atau yang kerap disapa Agus, pemuda asal Kabupaten Pasuruan merupakan pengusaha bibit kentang yang telah menjalankan usaha pembibitan kentang sejak 2015. Dia juga merupakan salah satu Penerima Manfaat (PM) Program YESS yang mendapatkan hibah kompetitif (HK) pada 2022.
(Baca juga:Pacu Regenerasi Petani, Kementan Lakukan Penguatan Program Pertanian)
Kini, setelah menjalankan usahanya sekitar delapan tahun, Agus telah mampu mendapat omset miliaran rupiah. Tidak hanya itu, Usaha Wardana Farm milik Agus sudah mampu membina petani sebanyak 48 orang di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.
Dari keberhasilan tersebut, Project Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, Acep Hariri bersama tim manajemen Program YESS PPIU Jatim melakukan kunjungan pada lahan kentang Wardhana Farm di Desa Wonokitri RT 01 RW 01 Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu (16/4).
Pada kunjungan tersebut, Acep Hariri mengapresiasi usaha dan keberanian Agus. Keberhasilan tersebut, tidak lepas dari peran Program YESS dari Kementan mampu menambah luasan lahan, dari dua hektare menjadi total empat hektare.
Bukan hanya itu, kata Acep, setiap tahunnya Wardana Farm mampu memproduksi benih kentang sebanyak 30.000 umbi dengan harga Rp2.500 per umbinya. Dari hasil tersebut, dihasilkan kentang sebanyak 180.000 kg dengan harga jual Rp9.000 per kg.
Agus Setya Wardhana mengatakan dalam waktu dekat, Wardhana Farm akan mengembangkan usahanya dengan membangun screen house untuk menambah kapasitas produksi bibit kentangnya, targetnya 60.000 bibit kentang per bulan.
“Setelah mengikuti Program YESS saya semakin percaya diri untuk mengembangkan usaha hingga dapat membina petani di sekitar Kecamatan Tosari dan Kabupaten Pasuruan. Saya menjadi berani bereksperimen karena selalu mendapat pendampingan Program YESS sehingga usaha saya dapat berkembang serta dapat membantu petani binaan saya untuk ikut maju,” ujar Agus.
Ke depan, Wardana Farm akan membentuk pola kerja sama dengan petani binaannya dengan penyediaan sarana produksi dan pendampingan langsung kepada petani binaannya. “Harapannya, Wardana Farm dapat menjadi salah satu usaha yang ikut serta dalam memajukan petani kentang Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya,” kata Agus.
Acep Hariri menambahkan petani milenial harus memiliki semangat tinggi dalam proses yang dilalui baik pelatihan dan pendampingan akan membawa produk pertanian ke pasar lebih luas. “Selain itu, literasi keuangan juga sangat penting untuk mengetahui posisi usaha,” katanya.
Acep menambahkan, ke depan, akan dibentuk koperasi berbasis ekosistem untuk mempermudah akses pasar, permodalan, maupun teknologi bagi petani milenial untuk usaha tani yang lebih maju mandiri dan modern.
Menurutnya, semangat Agus mengembangkan usahanya dapat dijadikan sebagai refleksi, bahwa anak muda juga mampu untuk meraih kesuksesan di masa muda. “Melalui program YESS, dapat dijadikan sebuah stimulus yang diberikan Kementan melalui BPPSDMP bagi anak muda terjun di sektor pertanian,” kata Acep Hariri.
“Kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/4/2023).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.“Milenial harus berkemampuan dan berjiwa entrepreneurship yang tinggi, maka pertanian ada di genggaman tangan kita,” katanya.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
Dedi Nursyamsi menambahkan, Program YESS sangat mendukung dalam pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial.
Program yang merupakan hasil kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) merupakan implementasi dari kesungguhan Kementan dalam meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.
Agus Setya Wardhana atau yang kerap disapa Agus, pemuda asal Kabupaten Pasuruan merupakan pengusaha bibit kentang yang telah menjalankan usaha pembibitan kentang sejak 2015. Dia juga merupakan salah satu Penerima Manfaat (PM) Program YESS yang mendapatkan hibah kompetitif (HK) pada 2022.
(Baca juga:Pacu Regenerasi Petani, Kementan Lakukan Penguatan Program Pertanian)
Kini, setelah menjalankan usahanya sekitar delapan tahun, Agus telah mampu mendapat omset miliaran rupiah. Tidak hanya itu, Usaha Wardana Farm milik Agus sudah mampu membina petani sebanyak 48 orang di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.
Dari keberhasilan tersebut, Project Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, Acep Hariri bersama tim manajemen Program YESS PPIU Jatim melakukan kunjungan pada lahan kentang Wardhana Farm di Desa Wonokitri RT 01 RW 01 Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu (16/4).
Pada kunjungan tersebut, Acep Hariri mengapresiasi usaha dan keberanian Agus. Keberhasilan tersebut, tidak lepas dari peran Program YESS dari Kementan mampu menambah luasan lahan, dari dua hektare menjadi total empat hektare.
Bukan hanya itu, kata Acep, setiap tahunnya Wardana Farm mampu memproduksi benih kentang sebanyak 30.000 umbi dengan harga Rp2.500 per umbinya. Dari hasil tersebut, dihasilkan kentang sebanyak 180.000 kg dengan harga jual Rp9.000 per kg.
Agus Setya Wardhana mengatakan dalam waktu dekat, Wardhana Farm akan mengembangkan usahanya dengan membangun screen house untuk menambah kapasitas produksi bibit kentangnya, targetnya 60.000 bibit kentang per bulan.
“Setelah mengikuti Program YESS saya semakin percaya diri untuk mengembangkan usaha hingga dapat membina petani di sekitar Kecamatan Tosari dan Kabupaten Pasuruan. Saya menjadi berani bereksperimen karena selalu mendapat pendampingan Program YESS sehingga usaha saya dapat berkembang serta dapat membantu petani binaan saya untuk ikut maju,” ujar Agus.
Ke depan, Wardana Farm akan membentuk pola kerja sama dengan petani binaannya dengan penyediaan sarana produksi dan pendampingan langsung kepada petani binaannya. “Harapannya, Wardana Farm dapat menjadi salah satu usaha yang ikut serta dalam memajukan petani kentang Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya,” kata Agus.
Acep Hariri menambahkan petani milenial harus memiliki semangat tinggi dalam proses yang dilalui baik pelatihan dan pendampingan akan membawa produk pertanian ke pasar lebih luas. “Selain itu, literasi keuangan juga sangat penting untuk mengetahui posisi usaha,” katanya.
Acep menambahkan, ke depan, akan dibentuk koperasi berbasis ekosistem untuk mempermudah akses pasar, permodalan, maupun teknologi bagi petani milenial untuk usaha tani yang lebih maju mandiri dan modern.
Menurutnya, semangat Agus mengembangkan usahanya dapat dijadikan sebagai refleksi, bahwa anak muda juga mampu untuk meraih kesuksesan di masa muda. “Melalui program YESS, dapat dijadikan sebuah stimulus yang diberikan Kementan melalui BPPSDMP bagi anak muda terjun di sektor pertanian,” kata Acep Hariri.
(dar)