Kemenperin Boyong 41 Perusahaan Unjuk Gigi di Hannover Messe 2023

Jum'at, 21 April 2023 - 12:50 WIB
loading...
Kemenperin Boyong 41...
Kemenpering membawa 41 perusahaan untuk tampil di Hannover Messe 2023. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) membawa 41 perusahaan sektor industri logam mesin alat transportasi dan elektronika (ILMATE) nasional tampil menunjukkan transformasi digitalnya dalam ajang Hannover Messe 2023 di Jerman. Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, tampilnya para perusahaan diharapkan sebagai ajang untuk promosi dan membuka kerja sama.



“Kami mengirimkan 41 tenant sektor ILMATE dalam pameran ini juga untuk promosi, membuka kerja sama dan peluang investasi baru terutama di bidang hilirisasi industri, percepatan electrical vehicle dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT),” ujar Taufiek dikutip Jumat (21/4/2023).

Dari 41 perusahaan tersebut, terdapat delapan perusahaan dengan tema Making Indonesia 4.0 dan sisanya merupakan co-exhibitors dengan subtema, di antaranya sustainability and energy transition (5 perusahaan), engineered parts and solutions (19 perusahaan), digital ecosystems (7 perusahaan), serta drive technology dan automation (2 perusahaan).

Taufiek menambahkan, Making Indonesia 4.0 menjadi tema utama yang diangkat pada perhelatan Hannover Messe 2023 ini karena sektor industri di Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi yang akan meningkatkan produktivitas melalui hilirisasi industri dan ekonomi yang lebih hijau.

“Contohnya perusahaan PT Astra Otoparts, PT. Akebono Brake Astra Indonesia dan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) menjadi representatif dari proses pengembangan Making Indonesia 4.0,” tambahnya.

Di ajang Hannover Messe 2023, PT Astra Otoparts menghadirkan produk-produk kompetitif dalam Automation System, Manufacturing Execution System dan produk masa depan. Selanjutnya, PT Akebono Brake Astra Indonesia menampilkan beberapa use case implementasi 4.0 seperti AI-Final Inspection Machine, aplikasi yang menampilkan hasil produksi secara real time.

Sedangkan, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) mengembangkan teknologi dalam bidang Metal Additive Manufacturing, meliputi proses Laser Metal Deposition (LMD) dan proses Laser Metal Fusion (LMF). Teknologi tersebut akan menjadi trend di masa depan untuk menunjang industri pembuatan komponen mekanik yang komplek dan presisi untuk industri otomotif, pesawat, mold & die, pembuatan mesin dan alat kesehatan menjadi semakin produktif dan kompetitif.



“Kami menghadirkan industri terkemuka dalam penerapan teknologi 4.0 untuk memberikan lesson learn transformasi digital yang berguna bagi seluruh stakeholder dalam rangka implementasi industri 4.0,” pungkasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)