Cara Perusahaan Ajak Konsumen Peduli Sampah Plastik Saat Mudik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mudik Lebaran yang melibatkan ratusan juta pemudik tak hanya menjadi ajang silaturahmi dengan keluarga tapi juga menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memproyeksikan volume sampah yang dihasilkan dari sekitar 123,8 juta pemudik Lebaran tahun 2023 ini mencapai 49.520 ton.
Timbunan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik.
Guna meminimalisasi timbunan sampah sekaligus mengajak masyarakat serta konsumen lebih peduli lingkungan, perusahaan seperti Danone Indonesia pun menggelar kampanye Mudik Bijak Sampah saat masa mudik Lebaran tahun ini.
Kampanye ini ditandai dengan menyediakan sejumlah kotak pengumpulan botol plastik bekas pakai (drop box) di beberapa rest area pada ruas jalan tol pulau Jawa.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, Danone Indonesia, melalui Danone-AQUA, berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan secara konsisten terlibat aktif dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Adapun Kampanye Mudik Bijak Sampah bertujuan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar mengubah perilaku serta meningkatkan keterlibatan dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah, khususnya sampah plastik.
“Sebagai bagian dari budaya masyarakat, khususnya saat perayaan hari raya Idulfitri, kami melihat mudik menjadi kesempatan penting bagi Danone-AQUA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas pentingnya mengurangi dan mengelola sampah plastik,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (28/4/2023).
Pihaknya mencoba mengedukasi para pemudik agar dapat membawa kesadaran dan kebiasaan baik untuk mengelola sampah ke kampung halamannya.
“Selain itu, melalui kegiatan ini, kami berharap mendukung nasional dan pemerintah daerah dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik saat tingginya aktivitas perjalanan masyarakat saat mudik,” tuturnya.
Dia menambahkan, kampanye Mudik Bijak Sampah ini juga menjadi bagian dari komitmen Danone-AQUA dalam mendukung praktik ekonomi sirkular dalam penanganan sampah plastik yang tertuang dalam gerakan #BijakBerplastik.
Gerakan ini memiliki tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
Kampanye Mudik Bijak Sampah berlangsung mulai 18-20 April 2023 di mana diperkirakan akan terjadi peningkatan arus lalu lintas masyarakat yang pulang ke kampung halaman mereka masing-masing.
Selama periode tersebut, para pemudik dapat meletakkan botol plastik AQUA bekas pakai dalam kotak pengumpulan di booth penjualan AQUA yang tersebar di beberapa rest area seperti, KM 88, KM 147 tol Cipularang, serta KM 166 tol Cipali.
Setelah meletakkan botol plastik dalam kotak pengumpulan, para pemudik dapat mengunggah foto aksi mereka di media sosial untuk mendapatkan ganjaran yang menarik dari Danone-AQUA.
Mudik Bijak Sampah diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik dengan target mengumpulkan plastik pascakonsumsi dari lingkungan lebih banyak dibandingkan yang digunakan pada 2025.
Danone Indonesia akan memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang yang menjangkau 100 juta konsumen serta 5 juta anak-anak pada 2025, dan menggunakan 100% kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dijadikan kompos pada 2025.
Berdasarkan kajian LPEM UI, beragam inisiatif di bawah gerakan #BijakBerplastik telah berhasil meningkatkan pemanfaatan 17% sampah plastik yang bisa didaur ulang dan mengurangi hingga 14% sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan kebocoran PET bekas ke lingkungan dari 3,1% ke 2,5%.
Lebih lanjut Karyanto menyampaikan komitmen Danone-AQUA untuk menjalankan kegiatan bisnis dan melakukan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan secara beriringan.
“Kami percaya bahwa dengan turut menjaga keberlanjutan lingkungan dapat membantu kami menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin orang,” tandasnya.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memproyeksikan volume sampah yang dihasilkan dari sekitar 123,8 juta pemudik Lebaran tahun 2023 ini mencapai 49.520 ton.
Timbunan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik.
Guna meminimalisasi timbunan sampah sekaligus mengajak masyarakat serta konsumen lebih peduli lingkungan, perusahaan seperti Danone Indonesia pun menggelar kampanye Mudik Bijak Sampah saat masa mudik Lebaran tahun ini.
Kampanye ini ditandai dengan menyediakan sejumlah kotak pengumpulan botol plastik bekas pakai (drop box) di beberapa rest area pada ruas jalan tol pulau Jawa.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, Danone Indonesia, melalui Danone-AQUA, berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan secara konsisten terlibat aktif dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Adapun Kampanye Mudik Bijak Sampah bertujuan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar mengubah perilaku serta meningkatkan keterlibatan dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah, khususnya sampah plastik.
“Sebagai bagian dari budaya masyarakat, khususnya saat perayaan hari raya Idulfitri, kami melihat mudik menjadi kesempatan penting bagi Danone-AQUA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas pentingnya mengurangi dan mengelola sampah plastik,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (28/4/2023).
Pihaknya mencoba mengedukasi para pemudik agar dapat membawa kesadaran dan kebiasaan baik untuk mengelola sampah ke kampung halamannya.
“Selain itu, melalui kegiatan ini, kami berharap mendukung nasional dan pemerintah daerah dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik saat tingginya aktivitas perjalanan masyarakat saat mudik,” tuturnya.
Dia menambahkan, kampanye Mudik Bijak Sampah ini juga menjadi bagian dari komitmen Danone-AQUA dalam mendukung praktik ekonomi sirkular dalam penanganan sampah plastik yang tertuang dalam gerakan #BijakBerplastik.
Gerakan ini memiliki tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
Kampanye Mudik Bijak Sampah berlangsung mulai 18-20 April 2023 di mana diperkirakan akan terjadi peningkatan arus lalu lintas masyarakat yang pulang ke kampung halaman mereka masing-masing.
Selama periode tersebut, para pemudik dapat meletakkan botol plastik AQUA bekas pakai dalam kotak pengumpulan di booth penjualan AQUA yang tersebar di beberapa rest area seperti, KM 88, KM 147 tol Cipularang, serta KM 166 tol Cipali.
Setelah meletakkan botol plastik dalam kotak pengumpulan, para pemudik dapat mengunggah foto aksi mereka di media sosial untuk mendapatkan ganjaran yang menarik dari Danone-AQUA.
Mudik Bijak Sampah diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik dengan target mengumpulkan plastik pascakonsumsi dari lingkungan lebih banyak dibandingkan yang digunakan pada 2025.
Danone Indonesia akan memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang yang menjangkau 100 juta konsumen serta 5 juta anak-anak pada 2025, dan menggunakan 100% kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dijadikan kompos pada 2025.
Berdasarkan kajian LPEM UI, beragam inisiatif di bawah gerakan #BijakBerplastik telah berhasil meningkatkan pemanfaatan 17% sampah plastik yang bisa didaur ulang dan mengurangi hingga 14% sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan kebocoran PET bekas ke lingkungan dari 3,1% ke 2,5%.
Lebih lanjut Karyanto menyampaikan komitmen Danone-AQUA untuk menjalankan kegiatan bisnis dan melakukan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan secara beriringan.
“Kami percaya bahwa dengan turut menjaga keberlanjutan lingkungan dapat membantu kami menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin orang,” tandasnya.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
(ind)