Harga Minyak Dunia Anjlok 4%, Perpanjang Kerugian Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed

Kamis, 04 Mei 2023 - 10:21 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Anjlok 4%, Perpanjang Kerugian Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed
Harga minyak mentah dunia tergelincir hingga 4% untuk memperpanjang penurunan tajam dari sesi sebelumnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia tergelincir hingga 4% pada perdagangan Rabu (3/5) waktu setempat, memperpanjang penurunan tajam dari sesi sebelumnya. Penurunan terjadi setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve ( The Fed ) menaikkan suku bunga.



Hal itu membuat investor khawatir tentang melemahnya ekonomi global yang dapat mengurangi permintaan energi . The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin atau 25 basis points (bps).

Brent berjangka turun USD2,99 (4%) menjadi USD72,33 per barel, penutupan patokan global terendah sejak Desember 2021. Brent mencapai sesi terendah USD71,70 per barel, terendah sejak 20 Maret, dilansir Reuters.



Sementara harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) terpangkas USD 3,06 (4,3%) menjadi USD68,60. Sesi terendah WTI adalah USD67,95 per barel, terendah sejak 24 Maret. Sehari sebelumnya, kedua tolok ukur turun 5%, persentase penurunan harian terbesar sejak awal Januari.

Tetapi The Fed juga mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai dampak dari kegagalan bank baru-baru ini, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon utang AS dan memantau inflasi.

Kekhawatiran sektor perbankan kembali menjadi sorotan pada hari Senin setelah regulator AS menyita First Republic, lembaga besar AS ketiga yang gagal dalam dua bulan, dengan JPMorgan Chase & Co setuju untuk mengambil US 173 miliar dari pinjaman bank, USD30 miliar dari sekuritas dan USD92 miliar deposito.

"The Fed memasuki mode jeda harus sangat mendukung harga minyak. Pertanyaan besarnya adalah apakah kita akan mengalami lebih banyak kegagalan di sektor perbankan,” kata analis Price Futures Group, Phil Flynn dilansir Reuters, Kamis (4/5/2023).

Data pemerintah menunjukkan persediaan bensin AS secara tak terduga naik 1,7 juta barel pekan lalu. Hal ini juga menjadi penekan harga minyak.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan terjadinya penurunan 1,2 juta barrel. Sementara persediaan minyak mentah AS turun 1,3 juta barel dalam sepekan, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 1,1 juta barel.

Di China, data akhir pekan menunjukkan aktivitas manufaktur April turun secara tak terduga di konsumen energi terbesar dunia dan pembeli utama minyak mentah. Morgan Stanley pun menurunkan perkiraan harga Brent menjadi USD 75 per barel pada akhir tahun.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)