Dari Minum Teh hingga Makan Bubur Ayam, Sri Mulyani Beberkan Pentingnya Konsumsi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 10 Mei 2023 - 13:32 WIB
loading...
Dari Minum Teh hingga Makan Bubur Ayam, Sri Mulyani Beberkan Pentingnya Konsumsi untuk Pertumbuhan Ekonomi
Konsumsi di Indonesia tumbuh cukup tinggi pada kuartal I/2023, sehingga perekonomian juga ikut tumbuh. Foto/MPI/Muchtamir Zaide
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah komponen penting yang bisa membuat ekonomi tumbuh tinggi. Konsumsi dan investasi merupakan dua elemen penting dalam mendongkrak perekonomian.

"Satu, konsumsi. Loh kok konsumsi bisa create growth? Karena kalau orang consume, umpama saya mau minum teh, beli teh, berarti ada yang jual teh dia dapat pendapatan. Kalau teman (kudapan) minum teh adalah singkong, yang jual singkong juga mendapatkan," ujarnya dalam Seri Ekonomi bersama Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).

Namun, untuk bisa mengonsumsi, tentu orang harus memiliki pendapatan. Maka dari itu, konsumsi yang tinggi bisa menggambarkan bahwa masyarakat di ekonomi itu memiliki daya beli, dan daya beli itu berasal dari pendapatan mereka. Pendapatan itu pun mayoritas berasal dari upah pekerjaan.

"Itulah kenapa konsumsi di Indonesia hampir 57% dari PDB kita, sehingga kalau konsumsi sehat dan tumbuh, banyak yang mendapatkan manfaat dari konsumsi itu. Misal sarapan bubur ayam, maka yang menghasilkan berasnya, ayamnya, bukan hanya penjual bubur, tapi supply chain muncul," bebernya.



Menurut Sri, konsumsi di Indonesia tumbuh cukup tinggi pada kuartal I/2023, sehingga PDB juga ikut tumbuh. Selanjutnya, faktor kedua adalah investasi.

"Kenapa investasi? Karena investasi adalah permintaan seluruh barang dan jasa untuk seseorang bisa menjalankan kegiatan produktif. Kalau konsumsi itu kan to consume, kalau investasi umpama ingin menjadi barista butuh membangun kafe, maka mulai nyewa ruko, bikin furnitur, beli mesin kopinya, kopi, itu semuanya adalah kegiatan investasi," terang wanita kelahiran Lampung.

Hal itu, kata dia, sama halnya dengan orang mau membangun pabrik kerupuk ataupun pabrik motor, misalnya. Namun, orang akan melakukan investasi ini jika dia meyakini ada untungnya. Karena kalau tidak untung, otomatis uangnya pun hilang.

"Untuk bisa untung dan yakin, maka kondisi ekonomi harus baik. Rakyatnya tenang, konsumsi tumbuh, dunianya aman, dan harga-harga dari barang produksinya nggak mahal, atau kalau bisa ya terjangkau, entah itu modalnya, labour-nya, dari sisi bangunan, dan lain-lain," urai mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.



Maka dari itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbaiki iklim investasi RI. Ini dilakukan demi menciptakan sebuah lingkungan atau ekosistem bagi orang-orang yang memiliki ide kreatif dan ingin produktif, bisa melakukannya tanpa beban banyak.

"Izin-izin, aturan-aturan yang menyusahkan, itu yang membuat orang merasa mau investasi aja berat banget. Jadi gimana kalau dia merasa berat bisa confident untuk meng-create sesuatu dan mendapatkan keuntungan," tukasnya.

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1299 seconds (0.1#10.140)