Perdana, RI Ekspor 23.000 Ekor Ayam Hidup ke Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia mengekspor sebanyak 23.040 ekor ayam broiler atau sekitar 41,47 ton ke Singapura. Ini merupakan ekspor perdana ayam hidup RI ke Singapura . Sebelumnya, ekspor RI ke negeri jiran itu hanya dalam bentuk daging ayam beku dan produk olahan ayam.
Adapun perusahaan yang melakukan ekspor perdana ayam hidup ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dari fasilitas mereka di Gunung Kijang, Pulau Bintan.
Ekspor ayam hidup tersebut langsung masuk ke rumah potong di Singapura dan menjalani pemeriksaan virus flu burung. Produk ayam hidup Indonesia dinyatakan bebas dari virus flu burung sehingga bisa langsung dipasok ke pasar di Singapura.
Duta Besar (Dubes) Indonesia di Singapura, Suryo Pratomo mengatakan, ekspor ini merupakan milestone yang menandai peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih kohesif antara Indonesia dengan Singapura.
“Ekspor ini juga merupakan tindak lanjut yang konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam leaders retreat, Mei lalu di Singapura. Sebelumnya Indonesia berhasil mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak bulan Juni tahun lalu," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi alternatif sumber pasokan ayam untuk Singapura, mengingat kebutuhan ayam di Singapura terus meningkat setiap tahunnya.
Atase Perdagangan Indonesia di Singapura, Billy Anugrah mengungkapkan, pada tahun 2022 diperkirakan Singapura mengimpor 228.000 ton ayam.
Jumlah tersebut mencakup ayam hidup, ayam potong chilled ataupun beku, serta produk ayam olahan. Adapun mayoritas didatangkan dari Brasil (51%), Malaysia (24%), Amerika Serikat (11%) dan negara lainnya (14%).
“Terbukanya akses pasar ekspor untuk ayam hidup ini sudah dirintis sejak tahun lalu, dan merupakan bentuk kerja sama regional yang baik, sinergi, dan saling menguntungkan serta dapat mendukung terciptanya regional food security," paparnya.
Untuk diketahui, pemerintah Singapura telah memberikan sertifikasi kepada beberapa perusahaan produsen ayam dan produk ayam di Indonesia untuk melakukan ekspor ke Singapura pada Juni tahun lalu setelah mengalami kekurangan pasokan ayam dikarenakan Malaysia menghentikan sementara pasokan ayam hidup ke Singapura.
Indonesia sendiri menghasilkan lebih dari 3,8 juta ton produk ayam tahun lalu dan kerap mengalami oversupply. Dengan terbukanya akses pasar untuk ayam hidup ke Singapura ini diharapkan dapat membantu menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan, serta ke depannya dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak ayam di Tanah Air.
Adapun perusahaan yang melakukan ekspor perdana ayam hidup ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dari fasilitas mereka di Gunung Kijang, Pulau Bintan.
Ekspor ayam hidup tersebut langsung masuk ke rumah potong di Singapura dan menjalani pemeriksaan virus flu burung. Produk ayam hidup Indonesia dinyatakan bebas dari virus flu burung sehingga bisa langsung dipasok ke pasar di Singapura.
Duta Besar (Dubes) Indonesia di Singapura, Suryo Pratomo mengatakan, ekspor ini merupakan milestone yang menandai peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih kohesif antara Indonesia dengan Singapura.
“Ekspor ini juga merupakan tindak lanjut yang konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam leaders retreat, Mei lalu di Singapura. Sebelumnya Indonesia berhasil mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak bulan Juni tahun lalu," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi alternatif sumber pasokan ayam untuk Singapura, mengingat kebutuhan ayam di Singapura terus meningkat setiap tahunnya.
Atase Perdagangan Indonesia di Singapura, Billy Anugrah mengungkapkan, pada tahun 2022 diperkirakan Singapura mengimpor 228.000 ton ayam.
Jumlah tersebut mencakup ayam hidup, ayam potong chilled ataupun beku, serta produk ayam olahan. Adapun mayoritas didatangkan dari Brasil (51%), Malaysia (24%), Amerika Serikat (11%) dan negara lainnya (14%).
“Terbukanya akses pasar ekspor untuk ayam hidup ini sudah dirintis sejak tahun lalu, dan merupakan bentuk kerja sama regional yang baik, sinergi, dan saling menguntungkan serta dapat mendukung terciptanya regional food security," paparnya.
Untuk diketahui, pemerintah Singapura telah memberikan sertifikasi kepada beberapa perusahaan produsen ayam dan produk ayam di Indonesia untuk melakukan ekspor ke Singapura pada Juni tahun lalu setelah mengalami kekurangan pasokan ayam dikarenakan Malaysia menghentikan sementara pasokan ayam hidup ke Singapura.
Indonesia sendiri menghasilkan lebih dari 3,8 juta ton produk ayam tahun lalu dan kerap mengalami oversupply. Dengan terbukanya akses pasar untuk ayam hidup ke Singapura ini diharapkan dapat membantu menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan, serta ke depannya dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak ayam di Tanah Air.
(ind)