Pelonggaran Lockdown Bisa Membuat Rupiah Rebound
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini diprediksi berbalik menguat atau rebound.
Dalam perdagangan Selasa kemarin, rupiah tidak berdaya 60 poin atau 0,39% ke posisi Rp15.445 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini.
"Rencana pelonggaran lockdown di beberapa negara pandemi seperti di Italia, Spanyol, Perancis, Selandia Baru, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, memicu sentimen positif tersebut. Harga minyak mentah West Texas Intermediate juga menguat karena isu tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia melanjutkan pasar juga mengantisipasi hasil rapat The Fed yang akan dirilis jam 1 dinihari nanti. The Fed kemungkinan masih akan mengeluarkan pernyataan yang dovish yang masih mendukung kebijakan pelonggaran moneter untuk membantu memulihkan perekonomian yang terdampak wabah.
The Fed juga mungkin tidak akan mengubah tingkat suku bunga acuannya karena kebijakan stimulusnya sudah cukup besar.
"Sejak Maret, The Fed diperkirakan sudah mengeluarkan stimulus sebesar USD2 triliun untuk pembelian obligasi dan kebijakan lainnya. Rupiah mungkin bisa menguat hari ini dengan potensi ke kisaran Rp15.350 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.500 per USD," katanya.
Dalam perdagangan Selasa kemarin, rupiah tidak berdaya 60 poin atau 0,39% ke posisi Rp15.445 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini.
"Rencana pelonggaran lockdown di beberapa negara pandemi seperti di Italia, Spanyol, Perancis, Selandia Baru, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, memicu sentimen positif tersebut. Harga minyak mentah West Texas Intermediate juga menguat karena isu tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia melanjutkan pasar juga mengantisipasi hasil rapat The Fed yang akan dirilis jam 1 dinihari nanti. The Fed kemungkinan masih akan mengeluarkan pernyataan yang dovish yang masih mendukung kebijakan pelonggaran moneter untuk membantu memulihkan perekonomian yang terdampak wabah.
The Fed juga mungkin tidak akan mengubah tingkat suku bunga acuannya karena kebijakan stimulusnya sudah cukup besar.
"Sejak Maret, The Fed diperkirakan sudah mengeluarkan stimulus sebesar USD2 triliun untuk pembelian obligasi dan kebijakan lainnya. Rupiah mungkin bisa menguat hari ini dengan potensi ke kisaran Rp15.350 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.500 per USD," katanya.
(bon)