Profil Bernard Arnault, Pebisnis Prancis yang Jadi Orang Terkaya Dunia Kalahkan Elon Musk
loading...
Profil Bernard Arnault, pebisnis asal Prancis yang menjadi orang terkaya dunia. FOTO/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Bernard Arnault adalah seorang pengusaha terkenal asal Prancis yang terkenal karena menjadi CEO dan Ketua LVMH (Moët Hennessy Louis Vuitton), sebuah grup barang mewah terbesar di dunia. Lahir pada tanggal 5 Maret 1949 di Roubaix, Prancis, Arnault tumbuh di lingkungan keluarga kaya dan dididik di École Polytechnique, sebuah sekolah teknik bergengsi di Prancis. Menurut data terkini Forbes, Arnault menduduki posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan USD237,6 miliar, mengungguli Elon Musk yang mempunyai harta USD176,2 miliar.
Arnault memulai karirnya di perusahaan ayahnya, Ferret-Savinel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Namun, pada tahun 1984 ia membeli Boussac Saint Freres melalui perusahaan Financiere Ageche. Boussac Saint Freres sendiri merupakan perusahaan perancang mode milik Christian Dior. Arnault kemudian bergabung dengan LVMH, menggabungkan Dior dengan merek-merek barang mewah lainnya, termasuk Louis Vuitton, Fendi, Givenchy, dan banyak lagi.
Di bawah kepemimpinan Arnault, LVMH telah menjadi kekuatan besar di industri barang mewah global. Selain merek-merek yang sudah disebutkan di atas, LVMH juga memiliki merek seperti Bulgari, Celine, Kenzo, dan banyak lagi. Grup ini memiliki lebih dari 60 merek yang berbeda, dan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 44 miliar euro.
Arnault tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses, tetapi juga sebagai filantropis besar. Dia telah menyumbangkan jutaan dolar untuk berbagai bidang, termasuk seni, pendidikan, dan lingkungan. Selain itu, Arnault juga telah membangun koleksi seni yang besar dan mendirikan Fondation Louis Vuitton, sebuah museum seni kontemporer di Paris. Arnault turut mendukung proyek seni seperti Luma Arles, sebuah kompleks seni kontemporer di Prancis, serta mendanai restorasi kastil Versailles.
Pada 2019, Bernard Arnault juga pernah mencapai gelar orang terkaya kedua di dunia menurut Forbes, dengan kekayaan bersih sekitar USD76 miliar. Dirinya menerima berbagai penghargaan, termasuk Legion of Honor dari pemerintah Prancis dan Museum of Modern Art David Rockefeller Award. Sayangnya, Arnault tidak lepas dari kontroversi. Beberapa tahun lalu, ia dikritik karena membeli kewarganegaraan Belgia untuk menghindari pajak di Prancis. Namun, dia telah membantah tuduhan ini dan menyatakan bahwa pilihannya menjadi warga negara Belgia adalah karena alasan pribadi.
Arnault memulai karirnya di perusahaan ayahnya, Ferret-Savinel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Namun, pada tahun 1984 ia membeli Boussac Saint Freres melalui perusahaan Financiere Ageche. Boussac Saint Freres sendiri merupakan perusahaan perancang mode milik Christian Dior. Arnault kemudian bergabung dengan LVMH, menggabungkan Dior dengan merek-merek barang mewah lainnya, termasuk Louis Vuitton, Fendi, Givenchy, dan banyak lagi.
Di bawah kepemimpinan Arnault, LVMH telah menjadi kekuatan besar di industri barang mewah global. Selain merek-merek yang sudah disebutkan di atas, LVMH juga memiliki merek seperti Bulgari, Celine, Kenzo, dan banyak lagi. Grup ini memiliki lebih dari 60 merek yang berbeda, dan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 44 miliar euro.
Arnault tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses, tetapi juga sebagai filantropis besar. Dia telah menyumbangkan jutaan dolar untuk berbagai bidang, termasuk seni, pendidikan, dan lingkungan. Selain itu, Arnault juga telah membangun koleksi seni yang besar dan mendirikan Fondation Louis Vuitton, sebuah museum seni kontemporer di Paris. Arnault turut mendukung proyek seni seperti Luma Arles, sebuah kompleks seni kontemporer di Prancis, serta mendanai restorasi kastil Versailles.
Pada 2019, Bernard Arnault juga pernah mencapai gelar orang terkaya kedua di dunia menurut Forbes, dengan kekayaan bersih sekitar USD76 miliar. Dirinya menerima berbagai penghargaan, termasuk Legion of Honor dari pemerintah Prancis dan Museum of Modern Art David Rockefeller Award. Sayangnya, Arnault tidak lepas dari kontroversi. Beberapa tahun lalu, ia dikritik karena membeli kewarganegaraan Belgia untuk menghindari pajak di Prancis. Namun, dia telah membantah tuduhan ini dan menyatakan bahwa pilihannya menjadi warga negara Belgia adalah karena alasan pribadi.
(nng)
Explore More